Kreativitas Calon Anggota Legislatif Perempuan
Menjelang pemilihan umum tahun 2014 yang diperkirakan kurang dari satu tahun lagi, perempuan calon anggota legislatif dari setiap partai politk perlu kreatif dan bersatu dalam kampanye di daerah pemilihannya masing-masing untuk meningkatkan jumlah 30 persen keterwakilan perempuan di parlemen. Peningkatan itu mempercepat redistribusi hak politik perempuan. Kampanye para calon anggota legislatif juga perlu kreatif, untuk meningkatkan keterpilihan dan partisipasi pemilih. Seperti calon anggota legislatif tingkat DPR dan tingkat DPRD misalnya, dapat bersama-sama membuat spanduk. Demikian disampaikan oleh Direktur Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Kesbangpol) Tanri Bali, pada acara forum silaturahmi perempuan elite politik dan peningkatan kapasitas perempuan caleg, yang diadakan oleh Kementerian Pemeberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Rabu 21 agustus 2013 di Jakarta.
Dalam kesempatan itu juga Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar, mengatakan bahwa peran perempuan dalam mengambil keputusan di parlemen dinilai sangat penting. Keterwakilan perempuan di DPR kini baru sekitar 18 persen, menteri berharap pemilu mendatang lebih dari 18 persen karena percepatan redistribusi hak politik perempuan sangat strategis untuk mendorong percepatan kemajuan di bidang lainnya. Acara yang banyak dihadiri oleh tokoh-tokoh perempuan yang sudah menjadi anggota dewan atau yang baru akan mencalonkan diri maju pada pemilu 2014, juga menghadirkan narasumber yang cukup kompeten seperti dari KPU dan Bawaslu.
Para perempuan calon anggota legislatif juga perlu melakukan sinergitas, baik dengan parpolnya, penyelenggara pemilu, pemerintah dan organisasi masyarakat sipil lainnya. Sinergitas perlu dibangun dan pemetaan potensi suara di daerah pemilihan juga dibutuhkan. Agar para calon anggota legislatif perempuan dapat mengetahui kondisi daerah pemilihannya, mereka juga perlu menggandeng tokoh masyarakat yang menjadi kunci di daerah agar mendapat dukungan lebih. Karena kita semua tahu bahwa jumlah keterwakilan politik perempuan di tingkat nasional dan daerah masih rendah. Ini disebabkan minimnya dukungan dari masyarakat, selain itu tindakan afirmatif masih sebatas keperluan administrasi dan parpol yang masih buta gender.
(Disarikan oleh Hasan Ramadhan dari Kompas, Kamis 22 Agustus 2013)
Jurnal Perempuan memiliki Bundel Kliping setiap bulan dari berbagai surat kabar. Kliping ini berisi tentang isu-isu perempuan yang telah kami kategorisasi. Apabila Anda berminat dengan Kliping kami silakan hubungi: [email protected] atau 021 – 8370 2005
Dalam kesempatan itu juga Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar, mengatakan bahwa peran perempuan dalam mengambil keputusan di parlemen dinilai sangat penting. Keterwakilan perempuan di DPR kini baru sekitar 18 persen, menteri berharap pemilu mendatang lebih dari 18 persen karena percepatan redistribusi hak politik perempuan sangat strategis untuk mendorong percepatan kemajuan di bidang lainnya. Acara yang banyak dihadiri oleh tokoh-tokoh perempuan yang sudah menjadi anggota dewan atau yang baru akan mencalonkan diri maju pada pemilu 2014, juga menghadirkan narasumber yang cukup kompeten seperti dari KPU dan Bawaslu.
Para perempuan calon anggota legislatif juga perlu melakukan sinergitas, baik dengan parpolnya, penyelenggara pemilu, pemerintah dan organisasi masyarakat sipil lainnya. Sinergitas perlu dibangun dan pemetaan potensi suara di daerah pemilihan juga dibutuhkan. Agar para calon anggota legislatif perempuan dapat mengetahui kondisi daerah pemilihannya, mereka juga perlu menggandeng tokoh masyarakat yang menjadi kunci di daerah agar mendapat dukungan lebih. Karena kita semua tahu bahwa jumlah keterwakilan politik perempuan di tingkat nasional dan daerah masih rendah. Ini disebabkan minimnya dukungan dari masyarakat, selain itu tindakan afirmatif masih sebatas keperluan administrasi dan parpol yang masih buta gender.
(Disarikan oleh Hasan Ramadhan dari Kompas, Kamis 22 Agustus 2013)
Jurnal Perempuan memiliki Bundel Kliping setiap bulan dari berbagai surat kabar. Kliping ini berisi tentang isu-isu perempuan yang telah kami kategorisasi. Apabila Anda berminat dengan Kliping kami silakan hubungi: [email protected] atau 021 – 8370 2005