Kekerasan terhadapPerempuan Kembali Terjadi di Angkot
Seorang karyawati berinisial IS menjadi korban perampokan dan pelecehan seksual di Angkutan Kota (Angkot) C 01 pada Senin malam, 23 Juli 2012. IS naik dari Pasar Bendungan Hilir sekitar pukul 23.00 WIB dari tempat kerjanya menuju rumahnya di kawasan Johar Baru. Pada saat itu, sudah ada tiga laki-laki duduk di
bagian belakang dan satu di sebelah sopir. Sesampainya di Jalan Medan Merdeka Barat, angkot ternyata berputar balik, dan disitulah tiga laki-laki tersebut mulai
mencekik leher IS dan memegangi kedua tangannya, lalu merampas tas korban.
Para pelaku tersebut juga mencoba melakukan pelecehan seksual, namun IS berteriak dan berontak. Teriakan tersebut terdengar oleh seorang anggota Kopassus yang mengendarai motor dan memutuskan untuk membuntuti angkot tersebut. Mengetahui hal itu, sopir angkot berusaha kabur dan di Jalan Medan
Merdeka Utara, IS didorong dari dalam angkot.
Kejahatan terhadap perempuan di transportasi umum pernah terjadi sebelumnya, seperti pelecehan seksual dan perkosaan, dengan korban antara lain karyawati, mahasiswi dan ibu rumah tangga. Fakta tersebut menunjukkan, bahwa banyak sekali perempuan yang bergantung pada transportasi umum seperti angkot dalam aktivitasnya sehari-hari. Sementara itu, adanya kejahatan terhadap perempuan yang terjadi berulang kali berpotensi menciptakan teror dan ketakutan sehingga membuat perempuan kehilangan rasa aman dalam aktifitasnya. Hal ini perlu menjadi perhatian yang serius bagi pihak-pihak terkait sebab keamanan di transportasi umum merupakan hak warga yang harus dipenuhi.
(Ditulis oleh Khanifah, disarikan dari Media Indonesia dan Kompas, Rabu, 25 Juli 2012)