Hambatan dalam Program Pengarustamaan Gender (PUG)
Penerapan Strategi Nasional Percepatan Pengarustamaan Gender (Stranas PUG), melalui Perencanan dan Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG) yang telah dicanangkan beberapa bulan lalu oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Kepala Bappenas Armida Alisjahbana, dengan tujuan meningkatkan peranan perempuan dalam kehidupan bangsa, mengalami banyak hambatan dan kendala terutama di daerah-daerah. Demikian yang diungkapkan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PP dan PA) Linda Amalia Sari Gumelar.
Padahal kita tahu betapa pentingnya semua rencana yang digulirkan itu, selain tujuannya meningkatkan peranan perempuan dalam kehidupan bangsa, juga dapat menjadi masukan bagi semua pihak pengambil keputusan baik di tingkat pusat maupun daerah. Kendala yang sering terjadi terutama di daerah adalah pergantian pejabat yang ditugaskan untuk menangani hal tersebut, karena dengan sering bergantinya pejabat penanggung jawab program Stranas PUG/PPRG akan menyulitkan penerapan program tersebut. Hal ini akan membutuhkan waktu lagi untuk memberikan pemahaman kepada pejabat yang baru.
Selain bergantinya pejabat, penerapan Stranas PUG/PPRG juga seringkali terkendala struktur organisasi atau nomenklatur mengenai pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Bahkan di beberapa daerah, bidang ini dimasukkan ke dalam pemberdayaan masyarakat sehingga anggarannya tidak ada. Sungguh amat disayangkan jika program ini tidak bisa dijalankan dengan baik oleh pejabat pemerintahan kita, karena kita ketahui bahwa separuh penduduk Indonesia dari sekitar 240 juta penduduk adalah perempuan yang menyimpan potensi sangat besar. Jika potensi yang besar ini dimaksimalkan akan mempercepat penurunan angka kemiskinan. Stranas PUG/PPRG merupakan upaya pemerintah mengatur kebijakan program yang didesain guna mementingkan kaum perempuan dan pemberdayaannya.
(Disarikan Oleh Hasan Ramadhan dari Media Indonesia, Rabu 17 Juli 2013)
Jurnal Perempuan memiliki Bundel Kliping setiap bulan dari berbagai surat kabar. Kliping ini berisi tentang isu-isu perempuan yang telah kami kategorisasi. Apabila Anda berminat dengan Kliping kami silakan hubungi: [email protected] atau 021 – 8370 2005
Padahal kita tahu betapa pentingnya semua rencana yang digulirkan itu, selain tujuannya meningkatkan peranan perempuan dalam kehidupan bangsa, juga dapat menjadi masukan bagi semua pihak pengambil keputusan baik di tingkat pusat maupun daerah. Kendala yang sering terjadi terutama di daerah adalah pergantian pejabat yang ditugaskan untuk menangani hal tersebut, karena dengan sering bergantinya pejabat penanggung jawab program Stranas PUG/PPRG akan menyulitkan penerapan program tersebut. Hal ini akan membutuhkan waktu lagi untuk memberikan pemahaman kepada pejabat yang baru.
Selain bergantinya pejabat, penerapan Stranas PUG/PPRG juga seringkali terkendala struktur organisasi atau nomenklatur mengenai pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Bahkan di beberapa daerah, bidang ini dimasukkan ke dalam pemberdayaan masyarakat sehingga anggarannya tidak ada. Sungguh amat disayangkan jika program ini tidak bisa dijalankan dengan baik oleh pejabat pemerintahan kita, karena kita ketahui bahwa separuh penduduk Indonesia dari sekitar 240 juta penduduk adalah perempuan yang menyimpan potensi sangat besar. Jika potensi yang besar ini dimaksimalkan akan mempercepat penurunan angka kemiskinan. Stranas PUG/PPRG merupakan upaya pemerintah mengatur kebijakan program yang didesain guna mementingkan kaum perempuan dan pemberdayaannya.
(Disarikan Oleh Hasan Ramadhan dari Media Indonesia, Rabu 17 Juli 2013)
Jurnal Perempuan memiliki Bundel Kliping setiap bulan dari berbagai surat kabar. Kliping ini berisi tentang isu-isu perempuan yang telah kami kategorisasi. Apabila Anda berminat dengan Kliping kami silakan hubungi: [email protected] atau 021 – 8370 2005
stranas_gender_terkendala_daerah.pdf | |
File Size: | 598 kb |
File Type: |