Deedee Achriani: NGO Perlu Transformasi Untuk Mandiri
(17 Agustus 2014)
NGO (Non Government Organization) dalam aktivitasnya seringkali fokus pada program namun kurang memikirkan langkah-langkah untuk menjadi organisasi yang mandiri. Selama ini NGO mengandalkan donor, perusahaan atau individu dermawan untuk menghasilkan dana operasionalnya. Akan tetapi banyak dari sumber dana tersebut yang saat ini berkurang. Menyikapi kecenderungan ini British Council Indonesia mengembangkan inisiatif dengan merangkul berbagai NGO untuk melakukan transformasi menjadi wirausaha sosial. Upaya ini diwujudkan dalam kegiatan lokakarya bertema “NGO Transformation to Social Enterprise Workshop 2014-2015”. Selama empat hari mulai dari tanggal 11 hingga 14 Agustus 2014 Jurnal Perempuan berpartisipasi dalam workshop yang digelar British Council tersebut. Acara yang bertempat di Hotel Cemara 2, Jakarta ini bertujuan untuk memperkenalkan kewirausahaan sosial kepada Lembaga Swadaya Masyarakat. Workshop diikuti oleh 21 organisasi dari berbagai sektor dan daerah dan masing-masing organisasi mengirimkan 2 orang perwakilan.
Wakil Direktur Jurnal Perempuan Deedee Achriani menuturkan bahwa NGO perlu bertransformasi untuk menjadi organisasi yang mandiri. Menurutnya proses workshop menjadi sarana saling belajar diantara sesama NGO karena pada dasarnya masing-masing NGO sudah mempraktikkan apa yang disebut sebagai kewirausahaan sosial, hanya saja selama ini prosesnya belum terstruktur dengan baik. Workshop membantu para peserta untuk mengenali, mengidentifikasi dan merencanakan langkah-langkah menjadi wirausaha sosial. Di akhir sesi workshop, masing-masing perwakilan organisasi sepakat untuk membentuk jaringan komunikasi dan kerja. (Anita Dhewy)
Wakil Direktur Jurnal Perempuan Deedee Achriani menuturkan bahwa NGO perlu bertransformasi untuk menjadi organisasi yang mandiri. Menurutnya proses workshop menjadi sarana saling belajar diantara sesama NGO karena pada dasarnya masing-masing NGO sudah mempraktikkan apa yang disebut sebagai kewirausahaan sosial, hanya saja selama ini prosesnya belum terstruktur dengan baik. Workshop membantu para peserta untuk mengenali, mengidentifikasi dan merencanakan langkah-langkah menjadi wirausaha sosial. Di akhir sesi workshop, masing-masing perwakilan organisasi sepakat untuk membentuk jaringan komunikasi dan kerja. (Anita Dhewy)