Jurnal Perempuan
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
    • Rilis JP
  • Jurnal Perempuan
    • Indonesian Feminist Journal
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Podcast JP
    • Radio JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023
    • Biodata Penerima Beasiswa 2024
    • Biodata Penerima Beasiswa 2025

Agenda Perempuan untuk Indonesia Baru
(25 Juni 2014)
PictureFoto: Dok Jurnal Perempuan
Praktik diskriminasi terhadap perempuan masih ditemukan dalam keluarga, masyarakat, dan bahkan negara. Hal tersebut tentu saja masih jauh dari amanah undang-undang yang mewajibkan negara untuk memenuhi, menjamin dan melindungi hak asasi perempuan sebagai bagian dari hak asasi manusia. Pertanyaan pun muncul: kira-kira sejauh mana Indonesia telah melaksanakan kewajiban konstitusinya secara konsisten untuk menghapus segala bentuk diskrimansi, khususnya diskriminasi terhadap perempuan?

Untuk menjawab persoalan tersebut, gerakan Aliansi Perempuan Indonesia menginisiasi sebuah kegiatan konsultasi perumusan agenda perempuan Indonesia. Kegiatan diawali dengan Focus Group Discussion (FGD) pada hari Rabu, 18 Juni 2014 bertempat di Megawati Institute. Diskusi tersebut dihadiri oleh 35 peserta yang terdiri dari aktivis, perwakilan organisasi perempuan, akademisi, dan tokoh masyarakat. FGD diselenggarakan untuk memetakan serta merumuskan persoalan, kendala, dan tantangan kondisi perempuan Indonesia.

Agenda utama kegiatan ini adalah untuk melahirkan output yang akan memastikan bahwa substantive equality dan hak asasi perempuan menjadi basis penting perumusan kebijakan 'jalan baru' Indonesia, untuk menciptakan Indonesia yang adil, berdaulat dan berbudaya. Salah satunya dengan menyusun Blue Print Agenda Perempuan Indonesia 2014-2019 sebagai acuan. Diskusi pertama membahas sebelas topik terkait isu perempuan yang dibagi ke dalam empat kluster: pertama yaitu kemiskinan, ekonomi, sustainable development, tenaga kerja; kedua topik kesehatan, kekerasan terhadap perempuan dan anak; ketiga hukum, pelanggaran HAM masa lalu, pendidikan dan partisipasi perempuan dalam politik; dan keempat perdamaian dan konflik.

Direktur Eksekutif Jurnal Perempuan, Nazmiyah Sayuti, masuk ke dalam kelompok pembahasan topik pertama. Gagasan yang diusulkan oleh kluster ekonomi ada dua: pertama menyarankan pemerintah baru agar memakai indikator indeks kebahagiaan menggantikan indeks pertumbuhan yang hanya fokus pada pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP), tanpa memasukkan indikator yang mengacu pada kualitas hidup atau kekuatan modal sosial.  Kedua melaksanakan prinsip tata kelola negara yang baik pada pengelolaan sumber daya alam sesuai ekosistem.  Prinsip tata kelola yang baik di antaranya berisi prinsip pemantauan dan evaluasi perubahan atas pelayanan yang diberikan oleh kelembagaan negara dan unsur-unsur masyarakat. (Nataresmi)


Yayasan Jurnal Perempuan| Alamanda Tower, 25th Floor | Jl. T.B. Simatupang Kav. 23-24 Jakarta 12430 | Telp. +62 21 2965 7992 Fax. +62 21 2927 7888 | [email protected]
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
    • Rilis JP
  • Jurnal Perempuan
    • Indonesian Feminist Journal
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Podcast JP
    • Radio JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023
    • Biodata Penerima Beasiswa 2024
    • Biodata Penerima Beasiswa 2025