Pemahaman Kesetaraan Gender Sejak Dini
Pemahaman terhadap kesetaraan jender harus ditanamkan sejak dini, tidak hanya didalam keluarga tetapi juga di lingkungan sekolah. Untuk itu isu-isu kesetaraan gender harus diintegrasikan ke dalam materi ajar yang dipakai guru dan murid dalam proses pembelajaran, demikian diungkapan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar, saat penyampaian Laporan Capaian Kerja Tahun 2013 dan Rencana Prioritas Tahun 2014 Kementerian Pemeberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA).
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA), tahun ini memprioritaskan percepatan pengintegrasian isu kesetaraan gender dalam materi pembelajaran. Linda Amalia Sari, juga menginginkan tidak adanya lagi contoh-contoh dalam buku pelajaran seperti “ibu memasak didapur atau ayah membaca Koran”. Sri Danti Anwar, Sekretaris Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, juga menambahkan bahwa pihaknya sejak setahun lalu bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui nota kesepahaman untuk memasukkan isu kesetaraan gender ke dalam buku pegangan guru di tingkat pendidikan usia dini dan pendidikan dasar.
Materi-materi kesetaraan jender misalnya bisa diintegrasikan ke pelajaran Bahasa Indonesia, materi ajar ini merupakan salah satu bentuk advokasi yang diupayakan oleh KPPA (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) agar isu kesetaraan Gender dipahami sejak usia dini. Linda Amalia Sari, juga berencana memberikan materi kesetaraan gender dalam pelatihan-pelatihan guru terkait kurikulum 2013 yang akan mulai dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada bulan maret mendatang. Dengan terlaksananya program ini diharapakan nantinya tidak ada lagi perbedaan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki, di segala aspek kehidupan bernegara
(Disarikan oleh Hasan Ramadhan dari Harian Kompas, Rabu 5 Februari 2014)
Jurnal Perempuan memiliki Bundel Kliping setiap bulan dari berbagai surat kabar. Kliping ini berisi tentang isu-isu perempuan yang telah kami kategorisasi. Apabila Anda berminat dengan Kliping kami silakan hubungi: [email protected] atau 021 – 8370 2005
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA), tahun ini memprioritaskan percepatan pengintegrasian isu kesetaraan gender dalam materi pembelajaran. Linda Amalia Sari, juga menginginkan tidak adanya lagi contoh-contoh dalam buku pelajaran seperti “ibu memasak didapur atau ayah membaca Koran”. Sri Danti Anwar, Sekretaris Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, juga menambahkan bahwa pihaknya sejak setahun lalu bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui nota kesepahaman untuk memasukkan isu kesetaraan gender ke dalam buku pegangan guru di tingkat pendidikan usia dini dan pendidikan dasar.
Materi-materi kesetaraan jender misalnya bisa diintegrasikan ke pelajaran Bahasa Indonesia, materi ajar ini merupakan salah satu bentuk advokasi yang diupayakan oleh KPPA (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) agar isu kesetaraan Gender dipahami sejak usia dini. Linda Amalia Sari, juga berencana memberikan materi kesetaraan gender dalam pelatihan-pelatihan guru terkait kurikulum 2013 yang akan mulai dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada bulan maret mendatang. Dengan terlaksananya program ini diharapakan nantinya tidak ada lagi perbedaan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki, di segala aspek kehidupan bernegara
(Disarikan oleh Hasan Ramadhan dari Harian Kompas, Rabu 5 Februari 2014)
Jurnal Perempuan memiliki Bundel Kliping setiap bulan dari berbagai surat kabar. Kliping ini berisi tentang isu-isu perempuan yang telah kami kategorisasi. Apabila Anda berminat dengan Kliping kami silakan hubungi: [email protected] atau 021 – 8370 2005