Menjadi Perempuan Pertama
Kepemimpinan perempuan sebagai pucuk pimpinan di institusi perguruan tinggi masih terbatas. Perempuan yang menduduki jabatan sebagai rektor atau pimpinan di sebuah perguruan tinggi negeri masih sangatlah minim, dari sekitar 97 perguruan tinggi negeri di Indonesia kini baru ada empat orang perempuan yang menjadi rektor.
Dari empat perempuan yang menjadi rektor atau pimpinan di perguruan tinggi, salah satunya adalah Prof. DR. Hj. Badia Perizade MBA, Rektor Universitas Sriwijaya Sumatera Selatan. Menjadi perempuan pertama yang menjadi rektor di Universitas Sriwijaya selama dua periode bukanlah hal yang mudah, karena dia harus membuktikan bahwa perempuan rektor dapat berprestasi. Dia juga pernah menjadi perempuan pertama yang menjadi Pembantu Dekan ataupun Dekan perempuan pertama di Fakultas Ekonomi.
Menjadi pemimpin perempuan pertama di lembaga pendidikan tidaklah gampang, karena perempuan harus menunjukkan usaha tiga kali lebih keras dibandingkan dengan laki-laki, bahkan ketika dia hendak tampil sebagai perempuan Dekan pertama di kampusnya, sempat ada penolakan dari berbagai pihak. Tetapi dia menjawabnya dengan menujukkan kinerja yang baik pada saat memimpin, dan bahkan kini dipercaya Presiden SBY untuk masuk ke dalam anggota Komite Ekonomi Nasional.
(Ditulis Oleh Hasan Ramadhan disarikan dari Koran Kompas, Kamis 30 Mei 2013)
Jurnal Perempuan memiliki Bundel Kliping setiap bulan dari berbagai surat kabar. Kliping ini berisi tentang isu-isu perempuan yang telah kami kategorisasi. Apabila Anda berminat dengan Kliping kami silakan hubungi: [email protected] atau 021 – 8370 2005
Dari empat perempuan yang menjadi rektor atau pimpinan di perguruan tinggi, salah satunya adalah Prof. DR. Hj. Badia Perizade MBA, Rektor Universitas Sriwijaya Sumatera Selatan. Menjadi perempuan pertama yang menjadi rektor di Universitas Sriwijaya selama dua periode bukanlah hal yang mudah, karena dia harus membuktikan bahwa perempuan rektor dapat berprestasi. Dia juga pernah menjadi perempuan pertama yang menjadi Pembantu Dekan ataupun Dekan perempuan pertama di Fakultas Ekonomi.
Menjadi pemimpin perempuan pertama di lembaga pendidikan tidaklah gampang, karena perempuan harus menunjukkan usaha tiga kali lebih keras dibandingkan dengan laki-laki, bahkan ketika dia hendak tampil sebagai perempuan Dekan pertama di kampusnya, sempat ada penolakan dari berbagai pihak. Tetapi dia menjawabnya dengan menujukkan kinerja yang baik pada saat memimpin, dan bahkan kini dipercaya Presiden SBY untuk masuk ke dalam anggota Komite Ekonomi Nasional.
(Ditulis Oleh Hasan Ramadhan disarikan dari Koran Kompas, Kamis 30 Mei 2013)
Jurnal Perempuan memiliki Bundel Kliping setiap bulan dari berbagai surat kabar. Kliping ini berisi tentang isu-isu perempuan yang telah kami kategorisasi. Apabila Anda berminat dengan Kliping kami silakan hubungi: [email protected] atau 021 – 8370 2005
perempuan_pertama.pdf | |
File Size: | 803 kb |
File Type: |