Mariana Amiruddin Paparkan Empat Prioritas Isu dalam Uji Publik Calon Komisioner Komnas Perempuan
(14 Agustus 2014)
Dewan Redaksi Jurnal Perempuan, Mariana Amiruddin, memaparkan visi dan gagasannya dalam uji publik terhadap 45 calon komisioner Komnas Perempuan, Rabu 13 Agustus 2014, di Jakarta. Setiap calon komisioner memaparkan perspektif dan gagasan mereka untuk memperjuangkan hak-hak perempuan di hadapan publik pemerhati isu perempuan. Mereka terpilih setelah melalui seleksi administrasi dan karya tulis. Uji publik tersebut berlangsung paralel dalam 3 grup, dan dalam setiap grup terbagi lagi menjadi 3 sesi, masing-masing diisi oleh 5 calon komisioner didampingi seorang moderator. Publik dipersilakan untuk bertanya, memberi masukan serta menilai kapasitas dan kelayakan setiap calon yang direkomendasikan.
Mariana sendiri tergabung bersama calon komisioner lain yaitu Ditta Wisnu, Christmanto Purba, Ratna Hapsari dan Saur Tumiur Situmorang. Lulusan magister Kajian Wanita Universitas Indonesia itu menjelaskan tujuannya bergabung dengan Komnas Perempuan, kiprahnya dalam gerakan perempuan yang sudah berlangsung 10 tahun, serta topik yang menjadi fokus perhatiannya dalam persoalan perempuan. Empat prioritas isu yang diangkat Mariana adalah tragedi Mei 1998, kekerasan dan pelecehan seksual, kebijakan politisasi agama, perkawinan dan pendidikan. Dengan menjadi komisioner Komnas Perempuan, Mariana menilai akan menambah pengalamannya untuk bekerjasama dengan lembaga yang peduli terhadap isu perempuan serta memperbesar peluang untuk melakukan akselerasi perubahan kebijakan. Pengalamannya selama berorganisasi, terakhir sebagai Direktur Jurnal Perempuan selama dua periode, memperlihatkan bagaimana sulitnya akses NGO untuk berperan dalam memengaruhi kebijakan.
Bersama kabinet baru yang diharapkan memiliki komitmen tinggi dalam memperjuangkan isu perempuan, Mariana merasa optimis bahwa di masa depan, peran Komnas Perempuan kian penting dan strategis dalam mengatasai permasalahan yang dihadapi perempuan Indonesia. (Nataresmi)
Mariana sendiri tergabung bersama calon komisioner lain yaitu Ditta Wisnu, Christmanto Purba, Ratna Hapsari dan Saur Tumiur Situmorang. Lulusan magister Kajian Wanita Universitas Indonesia itu menjelaskan tujuannya bergabung dengan Komnas Perempuan, kiprahnya dalam gerakan perempuan yang sudah berlangsung 10 tahun, serta topik yang menjadi fokus perhatiannya dalam persoalan perempuan. Empat prioritas isu yang diangkat Mariana adalah tragedi Mei 1998, kekerasan dan pelecehan seksual, kebijakan politisasi agama, perkawinan dan pendidikan. Dengan menjadi komisioner Komnas Perempuan, Mariana menilai akan menambah pengalamannya untuk bekerjasama dengan lembaga yang peduli terhadap isu perempuan serta memperbesar peluang untuk melakukan akselerasi perubahan kebijakan. Pengalamannya selama berorganisasi, terakhir sebagai Direktur Jurnal Perempuan selama dua periode, memperlihatkan bagaimana sulitnya akses NGO untuk berperan dalam memengaruhi kebijakan.
Bersama kabinet baru yang diharapkan memiliki komitmen tinggi dalam memperjuangkan isu perempuan, Mariana merasa optimis bahwa di masa depan, peran Komnas Perempuan kian penting dan strategis dalam mengatasai permasalahan yang dihadapi perempuan Indonesia. (Nataresmi)