Dewan Redaksi JP Prof Dr Sulistyowati Irianto: Cendekiawan Berprestasi Kompas 2014
(26 Juni 2014)
(26 Juni 2014)
Prof Dr Sulistyowati Irianto, guru besar Antropologi sekaligus Ketua Program Pascasarjana Universitas Indonesia, bersama empat tokoh lain yaitu Prof Dr Eko Budiharjo, Sulastomo, Franz Magnis Suseno dan Radhar Panca Dahana, menerima penghargaan Cendekiawan Berprestasi tahun 2014 yang diberikan oleh Harian Umum Kompas. Cendekiawan yang biasa dipanggil Bu Sulis merupakan satu-satunya perempuan peraih penghargaan tersebut. Bu Sulis juga adalah anggota Dewan Redaksi Jurnal Perempuan.
Sesuai dengan misi Harian Kompas, pemberian penghargaan ini ditujukan untuk menghargai para pemikir, penulis, dan ilmuwan yang melakukan pemenuhan darma bakti kepakaran tertentu untuk kepentingan masyarakat lebih luas, bukan kepentingan kelompok tertentu. Peran ilmuwan untuk mendidik masyarakat melalui media massa sangatlah penting. Mereka menjadi teman seiring media untuk ikut mencerdaskan dan mencerahkan kehidupan masyarakat bangsanya.
Sulistyowati menyadari bahwa upaya meyakinkan kaum cerdik pandai akan pentingnya ilmu-ilmu multidispliner seperti meniti jalan terjal. Seperti juga perjuangan kemandirian universitas sebagai rumah ilmu pengetahuan yang terbuka terhadap perkembangan teori dan metodologi. Masalah kekinian harus dijawab dengan teori dan metodologi yang tidak dapat ditampung hanya dengan ilmu-ilmu monodisiplin. Kompleksitas kehidupan berjalan seiring pergerakan zaman. Itu sebabnya pada ilmuwan harus mempelajari dan meminjam ilmu lain untuk mencapai penjelasan yang mendekati kebenaran.
Misalnya, ahli kesehatan masyarakat mendalami politik kebijakan di bidang kesehatan masyarakat. Atau astronom mendalami filsafat untuk menjelaskan karena banyak hal tidak cukup terjelaskan oleh keilmuan empiris. Demikian juga dengan bidang lain seperti hukum yang membutuhkan pembekalan para mahasiswa dengan filsafat logika, filsafat etika dan ilmu-ilmu lain supaya bisa berpikir tentang bangunan ilmu hukum.
(Disarikan oleh Nataresmi dari Harian Kompas, Kamis 26 Juni 2014)
Sesuai dengan misi Harian Kompas, pemberian penghargaan ini ditujukan untuk menghargai para pemikir, penulis, dan ilmuwan yang melakukan pemenuhan darma bakti kepakaran tertentu untuk kepentingan masyarakat lebih luas, bukan kepentingan kelompok tertentu. Peran ilmuwan untuk mendidik masyarakat melalui media massa sangatlah penting. Mereka menjadi teman seiring media untuk ikut mencerdaskan dan mencerahkan kehidupan masyarakat bangsanya.
Sulistyowati menyadari bahwa upaya meyakinkan kaum cerdik pandai akan pentingnya ilmu-ilmu multidispliner seperti meniti jalan terjal. Seperti juga perjuangan kemandirian universitas sebagai rumah ilmu pengetahuan yang terbuka terhadap perkembangan teori dan metodologi. Masalah kekinian harus dijawab dengan teori dan metodologi yang tidak dapat ditampung hanya dengan ilmu-ilmu monodisiplin. Kompleksitas kehidupan berjalan seiring pergerakan zaman. Itu sebabnya pada ilmuwan harus mempelajari dan meminjam ilmu lain untuk mencapai penjelasan yang mendekati kebenaran.
Misalnya, ahli kesehatan masyarakat mendalami politik kebijakan di bidang kesehatan masyarakat. Atau astronom mendalami filsafat untuk menjelaskan karena banyak hal tidak cukup terjelaskan oleh keilmuan empiris. Demikian juga dengan bidang lain seperti hukum yang membutuhkan pembekalan para mahasiswa dengan filsafat logika, filsafat etika dan ilmu-ilmu lain supaya bisa berpikir tentang bangunan ilmu hukum.
(Disarikan oleh Nataresmi dari Harian Kompas, Kamis 26 Juni 2014)