![]() Pada (7/12/24) yang lalu, digelar aksi turun ke jalan Women’s March Jakarta (WMJ) 2024 yang diinisiasi oleh Perkumpulan Lintas Feminis Jakarta (atau Jakarta Feminist). WMJ 2024 mengangkat tema, “Akhiri Diskriminasi, Lawan Patriarki” sebagai bentuk penyeruan untuk menghentikan kekerasan berbasis gender, diskriminasi, dan ketidakadilan. WMJ 2024 mengajak organisasi jaringan lintas isu untuk berkolaborasi bersama. Mulai dari isu Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) yang sampai sekarang belum disahkan, isu Komisi VIII DPR RI 2024 yang tidak ada representasi perempuan, penerapan UU TPKS yang belum maksimal, penghapusan peraturan-peraturan daerah diskriminatif, kerusakan iklim dan lingkungan, hingga isu Papua dan masih banyak lagi. Aksi berlangsung aman, ramai, meski hujan sempat turun deras. Aksi dimeriahkan oleh poster yang dibawa peserta yang mulai berdatangan dari pukul 6 pagi sambil berjalan dari titik kumpul di depan Gedung Bawaslu sekitar pukul 7 hingga ke arah Patung Kuda di depan Monumen Nasional. Poster-poster yang diunjukkan peserta merupakan ekspresi dari keresahan kolektif maupun personal peserta. Tidak hanya melalui poster, berbagai seniman pun berekspresi dalam aksi ini, seperti penampilan dari Ishvara yang memulai long march hingga musisi-musisi seperti Chris Derek, Yacko, dan lain-lain. Berbagai orator bergantian menyuarakan keresahan-keresahan di atas mobil komando, seperti perwakilan dari Greenpeace yang menyuarakan isu lingkungan, Feminis Themis yang mengangkat isu tuli dan disabilitas, Jakarta Feminis dengan isu femisida, Sanggar Swara dengan isu LGBTQIA+, Kabar Bumi dengan isu buruh migran, KontraS dengan isu kejahatan kemanusiaan di Palestina, Myanmar, dan sebagainya, serta baik dari jaringan maupun perorangan lainnya. Tidak hanya mahasiswa, pekerja seks, pekerja rumah tangga, orang tua dengan anak, seniman, teman disabilitas, komunitas trans, dan peserta lainnya juga merapat dalam barisan massa aksi. Aksi berjalan lancar meski hujan deras sempat mengguyur perjalanan. Hujan deras tidak menghalangi peserta dan para orator untuk terus menyuarakan tuntutan-tuntutan WMJ tahun ini juga semangat dari massa aksi yang tidak surut. Aksi ditutup dengan pembacaan 10 tuntutan WMJ 2024 oleh 10 perwakilan organisasi dan diakhiri dengan penampilan musik dangdut dari DJ Angel dan Dame. Adapun ringkasan atau poin besar dari tuntutan-tuntutan WMJ 2024 antara lain:
Women’s March Jakarta 2024 menjadi tepat di masa-masa sekarang, yaitu ketika masa pergantian pemimpin dan kepala daerah yang membawa harapan baru untuk mencapai kehidupan kesetaraan dan keadilan gender. Meski tantangan di depan masih terlihat, namun semangat solidaritas dan kolaborasi pergerakan perempuan menjadi kekuatan besar guna mendorong perubahan di Indonesia, maupun dunia. (Gloria Sarah Saragih) Comments are closed.
|
Jurnal Perempuan
terindeks di: Archives
February 2025
Categories |