Jurnal Perempuan
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
    • Rilis JP
  • Jurnal Perempuan
    • Indonesian Feminist Journal
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Podcast JP
    • Radio JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023
    • Biodata Penerima Beasiswa 2024
    • Biodata Penerima Beasiswa 2025
Warta Feminis

SAFEnet Terbitkan Rekomendasi Pelindungan Digital Holistik Bagi Keamanan Perempuan Pembela HAM dan Organisasi Masyarakat Sipil

13/8/2024

 
PictureDok. Jurnal Perempuan
     Sebuah organisasi masyarakat sipil yang memperjuangkan hak-hak digital, Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet), menerbitkan rekomendasi pelindungan digital holistik untuk perempuan pembela HAM (PPHAM) dan organisasi masyarakat sipil (OMS) di Indonesia. Kegiatan yang diselenggarakan secara bauran di Hotel Tamarin, Jakarta, serta Zoom tersebut dilatarbelakangi oleh kencangnya pertumbuhan platform digital yang senapas dengan berkelindannya ancaman-ancaman bagi perempuan pembela HAM dan organisasi masyarakat sipil.

​     Hasil pemantauan dari SAFEnet telah menunjukkan bahwa terjadi 140 serangan digital dari total 326 kejadian (42,81%) terhadap kelompok kritis, termasuk perempuan pembela HAM, sepanjang tahun 2022. Laporan awal tersebut mendorong pentingnya pemetaan isu, kebutuhan, dan perancangan rekomendasi mekanisme pelindungan digital yang selaras dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia. Didukung oleh KEMITRAAN melalui program ELEVATE, kegiatan peluncuran rekomendasi oleh SAFEnet ini turut menggandeng KOMNAS Perempuan, KOMNAS HAM, hingga LBH APIK Jakarta sebagai penanggap kritis.

     Abas (SAFEnet), salah seorang penulis laporan rekomendasi, membuka kegiatan ini dengan menyingkap temuan-temuannya. Melalui perannya, Abas menekankan bahwa ancaman terhadap perempuan pembela HAM dan OMS terletak pada empat level yang berbeda, yakni level perangkat digital, identitas, komunikasi, hingga organisasi. Temuannya turut menunjukkan bahwa perempuan pembela HAM dan OMS membutuhkan peningkatan kapasitas berupa pelatihan mendalam untuk menjaga keamanan data dan identitas digital. Pengembangan SOP dan kode etik dalam penggunaan sosial media juga perlu difokuskan, dengan begitu aspek pelindungan dapat teraktualisasi secara holistik.

​     Dalam kerja-kerja advokasinya, penting bagi
perempuan pembela HAM untuk mendapatkan dukungan layanan psikologis dan konseling demi menjaga kesehatan mental mereka. Abas juga menegaskan bahwa dari segi infrastruktur dan teknologi, penggunaan perangkat yang berbeda dalam penanganan kasus dan keperluan pribadi menjadi sangat krusial untuk dilakukan. Beberapa langkah tersebut direkomendasikan oleh SAFEnet dengan mengintegrasikannya bersama kolaborasi antarlembaga, kebijakan yang komprehensif, serta manajemen risiko dan analisis.

     Andy Yentriyani (Ketua Komnas Perempuan) melalui tanggapannya menyampaikan diperlukannya pembabakan yang lebih spesifik terkait bentuk-bentuk ancaman terhadap perempuan pembela HAM dan OMS sehingga intervensi yang dicanangkan juga tepat sasaran adanya. Di samping itu, dirinya mengingatkan agar luaran rekomendasi dapat mempertimbangkan aspek interseksionalitas atau keragaman perempuan yang menciptakan perbedaan kerentanan pula pada masing-masing dari mereka.

     Dian Novita (Koordinator Perubahan Hukum LBH APIK Jakarta) mengamini adanya keragaman tersebut utamanya di daerah yang masih belum dapat menjangkau kerja-kerja pembuatan SOP karena keterbatasan sumber daya manusia. Dian juga sepakat bahwa inisiasi untuk membangun jaringan antar komunitas menjadi aspek vital demi mewujudkan keamanan digital yang holistik.

     Abdul Haris Semendawai (Wakil Ketua Bidang Eksternal Komnas HAM) pada gilirannya mengakui bahwa perempuan pembela HAM dan organisasi masyarakat sipil mengalami ancaman-ancaman, khususnya dalam ranah digital, yang sangat nyata. Untuk itu, KOMNAS HAM telah berupaya memberikan perhatian khusus bagi mereka pada aspek pencegahan, penanganan, dan tindak lanjut pascakejadian.

     Melalui pemaparannya, Abdul menegaskan bahwa KOMNAS HAM telah mengaktualisasikan beberapa langkah fundamental, seperti menyusun dan mengembangkan standar, norma, dan pengaturan terhadap pembela hak asasi manusia sebagai kerangka kerja yang terstruktur, hingga menyediakan pelindungan darurat bagi mereka sebagai upaya respons cepat dalam situasi yang berisiko.  (Ni Putu Putri Wahyu Cahyani)


Comments are closed.
    Jurnal Perempuan
    ​
    terindeks di:
    Picture

    Archives

    June 2025
    May 2025
    April 2025
    March 2025
    February 2025
    January 2025
    December 2024
    November 2024
    October 2024
    September 2024
    August 2024
    July 2024
    June 2024
    May 2024
    April 2024
    March 2024
    February 2024
    January 2024
    December 2023
    November 2023
    October 2023
    September 2023
    August 2023
    July 2023
    June 2023
    May 2023
    April 2023
    March 2023
    February 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    April 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    October 2021
    September 2021
    August 2021
    July 2021
    June 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021
    January 2021
    December 2020
    October 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    April 2020
    March 2020
    February 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014

    Categories

    All

    RSS Feed

Yayasan Jurnal Perempuan| Alamanda Tower, 25th Floor | Jl. T.B. Simatupang Kav. 23-24 Jakarta 12430 | Telp. +62 21 2965 7992 Fax. +62 21 2927 7888 | [email protected]
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
    • Rilis JP
  • Jurnal Perempuan
    • Indonesian Feminist Journal
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Podcast JP
    • Radio JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023
    • Biodata Penerima Beasiswa 2024
    • Biodata Penerima Beasiswa 2025