Jurnal Perempuan
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
    • Rilis JP
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023
    • Biodata Penerima Beasiswa 2024
Warta Feminis

Kerja Perawatan dan Investasi Negara pada Kemapanan Perempuan

10/9/2024

 
PictureDok. Jurnal Perempuan
     ​Kerja perawatan adalah bagian penting dari ekonomi negara. Sayangnya, kerja perawatan dipandang sebelah mata—utamanya karena perempuanlah yang dikonstruksikan melakukan kerja tersebut. Masyarakat patriarki menganggap kerja perawatan sebagai bukan kerja. Untuk menghapus mitos ini, sekaligus mendorong keterlibatan perempuan di pasar tenaga kerja, World Bank meluncurkan riset berjudul The Care Economy in Indonesia: A Pathway for Women’s Economic Participation and Social Well-being. Diseminasinya dilaksanakan di Jakarta (3/9/2024) dengan metode hybrid.

     Bolormaa Amgaabazar sebagai perwakilan dari World Bank Indonesia dan Timor Leste membuka kegiatan dengan menyatakan kesenjangan gender masih terjadi di pasar tenaga kerja global. Untuk memastikan lebih banyak perempuan yang berpartisipasi di dalamnya, diperlukan ekosistem ekonomi perawatan yang berimbang antara laki-laki dan perempuan, yang juga ditopang oleh kerja sama lintas sektoral.
 
     “Ekonomi perawatan adalah kunci untuk menciptakan kesetaraan gender dan ekonomi yang stabil dan makmur,” lanjut Madeleine Scott selaku perwakilan dari Kedutaan Australia di Indonesia. Setelah Madeleine memberi sambutan singkat, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati, melanjutkan sambutan dengan apresiasinya terhadap laporan dari World Bank.
 
     “Laporan ini menyoroti pentingnya sektor ekonomi perawatan sebagai jalur meningkatkan partisipasi perempuan dan kesejahteraan sosial secara keseluruhan,” tukas Bintang.
 
     ​Pada sesi selanjutnya, Emcet O. Tas selaku perwakilan dari World Bank mempresentasikan hasil riset secara singkat. Salah satu temuan penting dari riset ini adalah partisipasi tenaga kerja perempuan Indonesia yang cenderung lebih rendah dibanding negara-negara Asia Tenggara lainnya. Ketika 90 persen laki-laki yang menikah dapat bekerja tanpa interupsi, perempuan yang menikah cenderung terbebani oleh kerja-kerja perawatan. Terutama dalam pengasuhan anak.
 
     Dengan riset ini, World Bank mendukung pemerintah dan sektor swasta Indonesia untuk lebih berinvestasi pada kerja perawatan. Keuntungannya adalah menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan angka kerja dan produktivitas, juga meningkatkan akumulasi kapital individu. “Berinvestasi pada ekonomi perawatan artinya berinvestasi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Emcet.
 
     Emcet juga menjelaskan lima temuan kunci pada riset ini, yakni kebanyakan pengasuhan anak bersifat informal dan dikerjakan oleh perempuan, fasilitas pendidikan anak usia dini masih terbatas, lembaga pengasuhan anak dapat memajukan pemberdayaan perempuan, akses ke lembaga pengasuhan anak dapat meningkatkan kemapanan anak, dan peran dalam norma sosial tidak bisa diabaikan tetapi bisa dikoreksi.
 
     Beranjak dari sesi Emcet, kegiatan disusul oleh diskusi panel yang menghadirkan Tirta Sutedjo (Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas), Woro Srihastuti Sulistyaningrum (Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan—Kemenko PMK), Elan Satriawan (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan—TNP2K), Vina Adriany (Departemen PGSD, Universitas Pendidikan Indonesia—UPI), Wita Krisanti (Indonesia Business Coalition For Women Empowerment—IBCWE), dan Nani Zulminarni (Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga—PEKKA).
 
     Woro Srihastuti Sulistyaningrum menerangkan bahwa Indonesia kini masih memiliki struktur muda dengan usia produktif yang mendominasi. Anak di Indonesia sendiri berjumlah hampir 30 persen dari populasi. Ini merupakan potensi yang harus digarap dengan baik melalui perawatan dan pengasuhan yang tepat. Tingginya populasi muda di Indonesia juga dapat dianggap sebagai peluang ekonomi, salah satunya dengan berinvestasi pada tenaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Tercatat, 95 persen pendidik PAUD adalah perempuan. Di satu sisi, ini dapat memberdayakan perempuan dan memberikan perawatan pada anak. Namun di sisi lain, kesejahteraan pendidik PAUD yang rendah juga menunjukkan adanya ketimpangan upah dan pengasingan terhadap kerja perawatan.
 
     “Masalah ekonomi perawatan adalah masalah yang penting, bukan hanya bagi individu, tapi juga bagi Indonesia,” ujar Elan Satriawan saat membuka sesinya. Ketua Kelompok Kerja Kebijakan TNP2K ini juga menyinggung ekonomi perawatan sebagai salah satu akar kerentanan kesejahteraan, sebab isu ini berkelindan antara masalah sumber daya manusia dan bargaining power dalam keluarga.
 
     Selanjutnya, Guru Besar Departemen Pendidikan Guru PAUD (PGPAUD) UPI, Vina Adriany, memaparkan partisipasi perempuan sebagai pendidik PAUD. Pada pasar tenaga kerja pendidik PAUD, tidak dapat disangkal keterlibatan dominan perempuan didorong oleh konstruksi gender tradisional. Perempuan dianggap sebagai pendidik dan pengasuh utama bagi anak. “Ketika PAUD didominasi oleh perempuan, terjadi feminisasi PAUD, dan ini tidak serta merta meningkatkan kemampuan ekonomi mereka,” jelas Vina. Atas hal ini, diperlukan upaya untuk mengubah feminisasi PAUD menjadi kekuatan ekonomi bagi perempuan.
 
     Dari sudut pandang bisnis, Wita Krisanti mengatakan sulitnya meningkatkan partisipasi angkatan kerja perempuan di Indonesia. Saat laki-laki dan perempuan masuk ke dunia kerja, partisipasinya sama, tetapi saat memasuki pernikahan, partisipasi perempuan turun drastis. Bagkan, di tingkat menengah dan atas, kepemimpinan perempuan dalam dunia kerja sangat tipis. Bagi perusahaan, hal ini menurunkan keberagaman perspektif dan proses berpikir. Akibatnya, tidak ada keberagaman dari perusahaan yang didominasi kepemimpinan laki-laki.
 
     Terakhir, Nani Zulminarni turut berkomentar soal kelindan ekonomi perawatan dan kemiskinan, terkhusus feminisasi kemiskinan. Pendiri PEKKA ini membagikan pada peserta, bahwa perempuan kepala keluarga memikul beban yang sangat berat karena harus bekerja sekaligus menjadi pengasuh utama di keluarga. “Tren kini, perempuan yang menjadi kepala keluarga berusia semakin muda,” ujar Nani, “Banyak penyebab dari fenomena ini, contohnya perceraian,” lanjutnya.
 
     Sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas, PEKKA punya hampir 100 PAUD di Indonesia. Insiatif ini datang dari perhatian ibu-ibu kader PEKKA yang kerap melihat anak-anak di lingkungan mereka kurang terurus. Padahal, pengasuhan di masa tumbuh kembang anak merupakan kunci penting untuk membangun generasi penerus bangsa yang baik.
 
     ​Tirta Sutedjo di sesi tanya-jawab memberikan pandangannya soal peran ekonomi perawatan dalam mencapai angka 70 persen dalam partisipasi kerja perempuan. Ia merujuk pada prinsip ekonomi perawatan International Labor Organization (ILO), yang menyatakan kerja perawatan harus diakui dan dianggap sebagai suatu pekerjaan. Demikian, isu ekonomi dan kerja perawatan ini harus bisa menjadi prioritas dalam perencanaan dan penganggaran di tingkat kementerian, pemerintah pusat, hingga pemerintah daerah. (Nada Salsabila)

Comments are closed.
    Jurnal Perempuan
    ​
    terindeks di:
    Picture

    Archives

    May 2025
    April 2025
    March 2025
    February 2025
    January 2025
    December 2024
    November 2024
    October 2024
    September 2024
    August 2024
    July 2024
    June 2024
    May 2024
    April 2024
    March 2024
    February 2024
    January 2024
    December 2023
    November 2023
    October 2023
    September 2023
    August 2023
    July 2023
    June 2023
    May 2023
    April 2023
    March 2023
    February 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    April 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    October 2021
    September 2021
    August 2021
    July 2021
    June 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021
    January 2021
    December 2020
    October 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    April 2020
    March 2020
    February 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014

    Categories

    All

    RSS Feed

Yayasan Jurnal Perempuan| Alamanda Tower, 25th Floor | Jl. T.B. Simatupang Kav. 23-24 Jakarta 12430 | Telp. +62 21 2965 7992 Fax. +62 21 2927 7888 | [email protected]
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
    • Rilis JP
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023
    • Biodata Penerima Beasiswa 2024