Jurnal Perempuan
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
    • Rilis JP
  • Jurnal Perempuan
    • Indonesian Feminist Journal
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Podcast JP
    • Radio JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023
    • Biodata Penerima Beasiswa 2024
    • Biodata Penerima Beasiswa 2025
Warta Feminis

KAPAL Perempuan Mendorong Peningkatan Kapasitas Aktivis Perempuan Akar Rumput

16/12/2024

 
PictureDok. Jurnal Perempuan
     Pada Senin-Kamis (10–12/12/2024) telah diselenggarakan kegiatan Training Refreshment Mitra dan KAPAL Perempuan di The Margo Hotel, Depok, Jawa Barat. Kegiatan yang diselenggarakan oleh KAPAL Perempuan ini dilatarbelakangi oleh upaya memperkuat semangat gerakan, menguatkan perspektif dan strategi feminisme, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan untuk memperkuat gerakan feminis akar rumput.

     Kegiatan dihadiri oleh para mitra KAPAL Perempuan yang kebanyakan adalah aktivis perempuan dari akar rumput, di antaranya dari Yayasan Bantuan Hukum dan Pendidikan (BAKUMDIK), Bali Sruti, Kelompok Perempuan dan Sumber-sumber Kehidupan (KPS2K), LBH Perlindungan Anak Morotai, Lembaga Pengembangan Sumber Daya Mitra (LPSDM), PBT, Perkumpulan Pendidikan Penguatan Kepemimpinan Perempuan dan Masyarakat (PEKA PM), dan Yayasan Pengkajian Pemberdayaan Masyarakat (YKPM). Kerja-kerja mereka sangat berkaitan dengan pemberdayaan perempuan dan kelompok masyarakat adat. Sehingga, kegiatan ini menjadi penting untuk meningkatkan strategi yang dapat diaplikasikan pada daerah kerja mereka.
 
     Selama tiga hari, para mitra mendapatkan berbagai pelatihan, mulai dari teori dan praktik feminisme hingga pelatihan menulis kreatif untuk meningkatkan kapasitas kepenulisan peserta. Diharapkan kegiatan ini dapat merevitalisasi pendidikan dan pengorganisasian para mitra dalam kegiatan organisasi dan program yang dijalankan.
 
     Kelas bertajuk “Refreshment Feminisme, Pluralisme dan GEDSI” dilaksanakan sebagai pembuka kegiatan di hari pertama (10/12/2024). Kelas ini difasilitasi oleh staf KAPAL Perempuan, yaitu Budhis Utami, Indri Sri Sembadra, Murti Aria Saputri, serta diisi pula oleh Endah Trista Agustina dari INKLUSI. Pada hari kedua (11/12/2024), terdapat dua sesi pelatihan. Pelatihan pertama berjudul “Gerakan Sosial dan Gerakan Perempuan dalam Agenda Kerja Organisasi” diampu oleh Dian Kartikasari dari Koalisi Perempuan Indonesia (KPI). Di sesi kedua, dilaksanakan pelatihan bertajuk “Refreshment Pendidikan Kritis dan Pengorganisasian” yang diberikan oleh Misiyah, Yusnaningsi Kasim, dan Muliadi dari KAPAL Perempuan.
 
     Pada hari ketiga (12/12/ 2024), Jurnal Perempuan berkesempatan langsung mengikuti kelas yang ada. Sesi pertama pelatihan dengan judul “Gerakan Ekonomi Perempuan melalui Koperasi” dibawakan oleh Suroto, seorang pengamat koperasi. Suroto dengan tegas menyatakan bahwa koperasi adalah gerakan untuk kesetaraan. Keterlibatan perempuan dalam koperasi skala kecil hingga menengah sangat diperlukan sebagai motor perubahan sosial.
 
     Sistem koperasi memungkinkan masyarakat untuk melawan sistem kapitalis dan korporasi yang hanya mengejar keuntungan untuk investor. Berbanding terbalik dengan itu, koperasi bertujuan untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi seluruh anggotanya.
 
     Sejarah mencatat koperasi sebagai gerakan sosial untuk menuntut kesetaraan sosial dan ekonomi. Koperasi pertama kali lahir sebagai organisasi modern di Rochdale, Inggris, pada tahun 1844. Inisiatornya adalah 28 orang buruh dan aktivis sosial. Mereka membentuk perusahaan bersama yang berprinsip kesetaraan dalam pengambilan keputusan perusahaan. Dari toko yang awalnya hanya bermodalkan £28, koperasi tumbuh menjadi konsep kesetaraan ekonomi yang dipraktikkan di seluruh penjuru dunia.
 
     Dalam konteks gerakan feminis, Suroto menyarankan koperasi sebagai bentuk badan usaha yang cocok untuk diterapkan. Lebih dari itu, model koperasi juga seharusnya diterapkan pada perusahaan negara. Hal itu dilakukan agar penerima manfaat dari perusahaan negara bukan hanya investor yang memiliki sumber daya dan kapital yang besar, tapi juga masyarakat Indonesia.
 
     Pada sesi ini, peserta kegiatan juga diminta merancang koperasi bagi organisasi mereka. Diharapkan, rancangan tersebut dapat dikembangkan pada kesempatan berikutnya. Dengan begitu, para peserta dapat membangun badan usaha yang berkelanjutan dan berprinsipkan kesetaraan.
 
     Untuk menunjang advokasi dan kerja-kerja yang dilakukan oleh para mitra KAPAL Perempuan, dibutuhkan kemampuan menulis yang mumpuni. Sebab, di luar keperluan administrasi, tulisan yang baik juga bisa menjadi medium pergerakan. Inilah yang berusaha dibangun oleh KAPAL Perempuan pada sesi “Menulis Kreatif”. Sesi ini dibimbing langsung oleh Ignatius Hariyanto, seorang jurnalis dan akademisi kawakan.
​
Picture
Dok. Jurnal Perempuan
     Advokasi hak-hak perempuan tidak harus disampaikan pada masyarakat dengan cara-cara konvensional, ucap Hariyanto. Dalam beberapa kasus, advokasi yang didiseminasikan dengan medium lain, seperti cerpen maupun karya tulis lain, juga bisa menyentuh dan menggerakkan masyarakat. Contohnya adalah kumpulan cerpen “Saksi Mata” (1994) karya Seno Gumira Ajidarma. Cerpen yang dihimpun di dalamnya sejatinya adalah laporan dan testimoni atas berbagai peristiwa pelanggaran HAM di Indonesia. Kumpulan cerpen ini mendapat Penghargaan Penulisan Karya Sastra 1995 dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan masih dicetak ulang hingga kini.
 
     Selain untuk menjangkau lebih banyak masyarakat lewat tulisan kreatif, kemampuan menulis juga penting bagi aktivis perempuan untuk mendokumentasikan perjuangan mereka. “Menulis juga bisa mendokumentasikan apa yang kita kerjakan,” ujar Hariyanto ketika menyampaikan materi.
 
     Pada sesi ini, Hariyanto juga meminta para peserta untuk menulis bebas. Banyak dari peserta yang menuliskan pengalaman personal, hasil kerja dan advokasi, hingga buah pemikiran mengenai pergerakan. Beberapa tulisan berkesempatan untuk dibaca dan dikomentari oleh Hariyanto.
 
     Pemantapan dan pendidikan kritis sungguh dibutuhkan oleh aktivis perempuan. Beberapa testimoni dari peserta kegiatan mengungkapkan hal ini. Salah satu capaian dari upaya ini adalah untuk melahirkan pemimpin perempuan di tingkat akar rumput. Selain itu, pendidikan kritis juga diperlukan untuk membongkar akar permasalahan dari ketimpangan yang tidak selalu tunggal. Langkah-langkah ini diperlukan untuk mengupayakan keadaan sosial yang lebih adil dan setara. (Nada Salsabila)
​

Comments are closed.
    Jurnal Perempuan
    ​
    terindeks di:
    Picture

    Archives

    June 2025
    May 2025
    April 2025
    March 2025
    February 2025
    January 2025
    December 2024
    November 2024
    October 2024
    September 2024
    August 2024
    July 2024
    June 2024
    May 2024
    April 2024
    March 2024
    February 2024
    January 2024
    December 2023
    November 2023
    October 2023
    September 2023
    August 2023
    July 2023
    June 2023
    May 2023
    April 2023
    March 2023
    February 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    April 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    October 2021
    September 2021
    August 2021
    July 2021
    June 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021
    January 2021
    December 2020
    October 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    April 2020
    March 2020
    February 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014

    Categories

    All

    RSS Feed

Yayasan Jurnal Perempuan| Alamanda Tower, 25th Floor | Jl. T.B. Simatupang Kav. 23-24 Jakarta 12430 | Telp. +62 21 2965 7992 Fax. +62 21 2927 7888 | [email protected]
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
    • Rilis JP
  • Jurnal Perempuan
    • Indonesian Feminist Journal
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Podcast JP
    • Radio JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023
    • Biodata Penerima Beasiswa 2024
    • Biodata Penerima Beasiswa 2025