Jurnal Perempuan
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
    • Rilis JP
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023
    • Biodata Penerima Beasiswa 2024
Warta Feminis

Hak Korban Kekerasan Seksual dari Segi Medis, Hukum, dan Perspektif Islam

3/2/2025

 
PictureDok. Jurnal Perempuan
     Korban kekerasan seksual memiliki hak-hak yang telah diatur dalam pasal 66-70 Undang-Undang (UU) Nomor 12 Tahun 2022, yaitu hak atas penanganan, pelindungan dan pemulihan sejak terjadinya tindak pidana kekerasan seksual. Namun, nyatanya tidak semua korban kekerasan seksual berani melapor, dan ketika sudah melapor, tidak semua dapat mendapatkan hak keadilan dari sisi hukum dan layanan kesehatan yang dibutuhkannya.

     Berangkat dari keresahan tersebut, Swara Rahima berkolaborasi dengan Yayasan IPAS Indonesia dan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) menyelenggarakan webinar bertajuk “Hak Korban Kekerasan Seksual dalam Mengakses Keadilan dan Layanan Kesehatan” pada Kamis, 30 Januari 2025. Webinar ini diadakan secara daring melalui siaran langsung kanal YouTube Swararahima dotcom dan Zoom Meeting.
 
     Webinar ini dibuka oleh sambutan dari Pera Sopariyanti selaku Direktur Perhimpunan Rahima. Dalam sambutan tersebut, Pera menjelaskan bahwa webinar ini merupakan bagian dari rangkaian pendidikan ulama perempuan angkatan ketujuh. “Topik ini sangat relevan, terutama ketika kami bersentuhan dengan para ulama perempuan yang melakukan kerja-kerja pendampingan dan pendidikan di akar rumput,” jelas Pera.
 
     Selanjutnya, webinar dilanjutkan oleh sesi pemaparan dari narasumber. Marcia Soumokil, Direktur Yayasan IPAS, membuka sesi pemaparan dengan menjelaskan bahwa satu dari empat perempuan Indonesia rentang usia 15–64 tahun pernah mengalami kekerasan fisik atau seksual dalam hidupnya. Ia juga mengungkapkan bahwa korban kekerasan mengalami tekanan sosial, fisik, hingga mental.
 
     Kemudian, Marcia juga menjabarkan mengenai hak-hak korban kekerasan seksual beserta prinsip tata laksana kekerasan seksual di fasilitas layanan kesehatan. “Tata laksana di layanan kesehatan ini tidak hanya mencakup aspek medis dan psikologis, tetapi juga ada aspek medikolegal, sehingga biasanya dari pihak kepolisian akan meminta hasil visum,” jelas Marcia.
 
     Lebih lanjut, Marcia menjelaskan tantangan yang dihadapi fasilitas kesehatan dalam menangani korban kekerasan seksual, antara lain pembiayaan yang tidak dijamin, diseminasi pedoman dan pelatihan tenaga kesehatan yang masih terbatas, serta penanganan gangguan kesehatan mental jangka panjang.
 
     Selanjutnya, Siti Mazumah, Pengacara dan Koordinator Nasional Forum Pengada Layanan (FPL), menyampaikan bahwa relasi kuasa menjadi akar permasalahan kekerasan seksual yang membuat korban sulit untuk melapor. Selain itu, minimnya dukungan sosial juga memperparah kondisi ini.
 
     Lebih lanjut, Mazumah menyampaikan bahwa sebelum adanya UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) masyarakat hanya mengenal pemenjaraan. Namun, dengan adanya UU TPKS penjara bukan satu-satunya alternatif. “Ada rehabilitas sosial dan medis bagi korban dan pelaku, ada restitusi atau penggantian ganti rugi yang dibebankan kepada pelaku atas kerugian materil dan imateril yang dialami korban, ada pengumuman pelaku, perampasan keuntungan atau kekayaan yang diperoleh pelaku dari tindakannya,” jelas Mazumah.
 
     Kemudian, Mazumah menjelaskan bahwa dalam UU TPKS korban memiliki hak atas penanganan, pemulihan, dan perlindungan. Adapun, korban penyandang disabilitas juga mendapatkan hak untuk aksesibilitas dan akomodasi yang layak. “Hak-hak korban ini tidak jatuh dari langit, tapi kita harus mengupayakan agar hak-hak korban ini terpenuhi,” ucap Mazumah.
 
     Menurut Mazumah, dalam pendampingan korban kekerasan seksual wajib hukumnya untuk menyediakan ruang aman. Selain itu, pendampingan litigasi yang meliput pendampingan proses hukum di tingkat kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan juga harus dipenuhi. Terdapat pula pendampingan nonlitigasi, antara lain konsultasi, mediasi, investigasi, negosiasi, layanan psikologis, dan shelter atau safe house yang harus dipenuhi.
 
     Lebih lanjut, Umdah El Baroroh, Dekan Fakultas Syariah Institut Pesantren Mathali'ul Falah (IPMAFA) Pati dan Pesantren Mansajul Ulum Pati, turut menyampaikan pandangannya mengenai penangan kekerasan seksual dalam perspektif agama. Menurut Umdah, visi kerahmatan dan misi kemaslahatan harus dibangun dalam kerangka nilai kesetaraan, kesalingan, dan keadilan. “Keadilan hakiki adalah keadilan yang memberikan perhatian khusus bagi perempuan dan kelompok minoritas,” jelasnya.
 
     Umdah juga menjelaskan hasil musyawarah keagamaan KUPI I yang menyatakan bahwa keharaman tindakan kekerasan seksual baik di dalam maupun di luar perkawinan. Kemudian, hasil ini juga diperkuat dengan hasil fatwa keagamaan KUPI II, yaitu pelindungan perempuan dari bahaya pemaksaan perkawinan dan perlindungan jiwa perempuan dari bahaya kehamilan akibat perkosaan, keduanya dinyatakan sebagai sebuah kewajiban bagi semua pihak termasuk keluarga, tokoh agama, tenaga medis dan pemerintah.
 
     Siti Robika selaku moderator menutup sesi webinar ini dengan menyampaikan pentingnya perlindungan dan hak-hak korban kekerasan seksual dari segi medis, hukum, dan perspektif islam. (Michelle Gabriela Momole)

Comments are closed.
    Jurnal Perempuan
    ​
    terindeks di:
    Picture

    Archives

    May 2025
    April 2025
    March 2025
    February 2025
    January 2025
    December 2024
    November 2024
    October 2024
    September 2024
    August 2024
    July 2024
    June 2024
    May 2024
    April 2024
    March 2024
    February 2024
    January 2024
    December 2023
    November 2023
    October 2023
    September 2023
    August 2023
    July 2023
    June 2023
    May 2023
    April 2023
    March 2023
    February 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    April 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    October 2021
    September 2021
    August 2021
    July 2021
    June 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021
    January 2021
    December 2020
    October 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    April 2020
    March 2020
    February 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014

    Categories

    All

    RSS Feed

Yayasan Jurnal Perempuan| Alamanda Tower, 25th Floor | Jl. T.B. Simatupang Kav. 23-24 Jakarta 12430 | Telp. +62 21 2965 7992 Fax. +62 21 2927 7888 | [email protected]
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
    • Rilis JP
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023
    • Biodata Penerima Beasiswa 2024