Jurnal Perempuan
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
    • Rilis JP
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023
    • Biodata Penerima Beasiswa 2024
Warta Feminis

Bedah Buku “Ego dalam Perebutan Kuasa Asuh Anak”: Sengketa Hak Asuh dan Hak Anak yang Dirampas

14/4/2025

 
PictureDok. Jurnal Perempuan
     ​Pada Jumat (11/4/2025) telah diselenggarakan diskusi bedah buku yang berjudul "Ego dalam Perebutan Kuasa Asuh Anak" secara hybrid di Sekretariat Institut Lingkaran Pendidikan Alternatif untuk Perempuan (KAPAL Perempuan) serta melalui Zoom Meeting. Magdalena Sitorus selaku penulis buku hadir secara langsung dalam diskusi bedah buku ini.

​     ​Buku ini diawali dengan penjabaran kasus-kasus perceraian dan kondisi nyata yang dialami anak dan pengaruh perceraian orang tua terhadap proses perkembangan anak. Selain itu, dinarasikan juga terkait proses perceraian yang banyak membebankan pihak perempuan baik karena pertimbangan masalah ekonomi, sosial, maupun budaya. Melalui bab berjudul “Pendidikan Luar Negeri yang Menyilaukan”, penulis ingin menjelaskan bahwa pendidikan orang tua ternyata tidak memberikan cara pandang yang adil terhadap perebutan hak asuh anak pasca perceraian.

     ​Pada bab kedua buku ini dijelaskan tentang arti pengasuhan anak serta hak-hak anak. Dilanjutkan pada bab tiga tentang perebutan kuasa asuh dalam berbagai aspek yaitu aspek sosial budaya, agama, psikologis, ekonomi dan hukum. Pada bab selanjutnya, Magdalena Sitorus menjelaskan tentang egofilia. Penulis menuliskan suatu konsep ego antara kedua orang tua yang merupakan manusia dewasa serta relasi keduanya dengan anak. Bab terakhir buku ini memaparkan tentang potret kasus dari negara lain seperti studi kasus dari Australia, Malaysia, dan Belanda terkait penanganan kasus perebutan kuasa hak asuh anak. Penulis yang juga merupakan pemerhati isu perempuan dan kelompok minoritas menarasikan praktik patriarki terkait hak asuh yang didominasi oleh pihak laki-laki karena merasa laki-laki mapan secara ekonomi yang membuat perempuan kerap tidak mendapatkan hak asuh anak.

     ​Buku yang diluncurkan pada bulan November 2023 ini menyajikan sudut pandang yang tajam dan reflektif mengenai bagaimana ego orang tua kerap kali mendominasi proses pengambilan keputusan dalam sengketa hak asuh. Orang tua memosisikan anak sebagai objek, ibarat sebuah barang milik yang layak diperebutkan. Anak tidak diberi ruang untuk memberi aspirasi dan opini terkait situasi yang dihadapinya. Di sisi lain, orang tua berlomba-lomba menunjukkan bahwa dirinya adalah pihak yang terbaik yang berhak mendapatkan hak asuh anak tanpa mempertimbangkan suara dari anak.

     ​“Kasus perceraian tidak pernah memikirkan perasaan anak karena merasa tidak menimbulkan kekerasan fisik pada anak. Padahal perebutan hak asuh anak sebagai konsekuensi dari perceraian menimbulkan tekanan psikologis bagi anak,” jelas Magdalena.

     ​Perceraian yang dilakukan oleh suami dan istri menimbulkan akibat terhadap anak-anaknya baik secara moral maupun material. Secara moral, anak-anak menanggung konsekuensi bahwa kedua orang tua tidak bersama lagi yang menyebabkan anak-anak tidak mendapatkan kasih sayang seperti sebelumnya mereka dapatkan. Secara material anak mendapatkan nafkah dari orang tua sebagai hak yang harus diperoleh oleh anak.

     ​Dalam diskusi ini, Magdalena—seorang mantan komisioner Komnas Perempuan yang aktif menulis tentang kisah perempuan—menekankan bahwa kepentingan terbaik anak sering kali terpinggirkan ketika kedua pihak lebih mengedepankan luka batin dan gengsi pribadi. Ia juga menjelaskan bahwa kasus perebutan hak asuh anak terjadi hampir setiap hari dan setiap orang tua yang bercerai berpotensi melakukannya tanpa memandang latar belakang profesi, agama, maupun suku.
​
     ​“Tidak ada hari tanpa perebutan hak asuh anak. Anak menjadi objek dan bahkan dilakukan oleh lintas pendidikan, agama, maupun suku,” ungkapnya.
Picture
Dok. Jurnal Perempuan
     ​Kasus perceraian telah menimbulkan akibat yang ditanggung oleh anak-anak baik secara moril dan material. Selain itu, putusan pengadilan tentang hak asuh anak juga banyak yang tidak berjalan sesuai dengan putusan. Oleh karena itu, Magdalena menekankan pentingnya penguatan organisasi sipil agar mampu menjadi mediator dalam penyelesaian masalah perceraian. Selain itu, negara tidak boleh tinggal diam. Negara harus mengintervensi dalam penyelesaian kasus pasca perceraian terutama terkait perlindungan anak korban perceraian.

     ​Diskusi bedah buku ini pun ditutup dengan pesan yang mendalam dari penulis. “Anak harus ditempatkan sebagai number one. Kalau siap punya anak maka harus siap dengan seluruh permasalahannya. Kalau belum siap punya anak, jangan punya anak. Jangan jadikan anak sebagai objek. Jadikan anak sebagai pusat pertimbangan utama dalam segala hal dalam keluarga,” tuturnya.
​
     ​Buku “Ego: dalam Perebutan Kuasa Asuh Anak” kini telah tersedia di toko buku dan platform digital. Dengan gaya penulisan yang lugas tapi menyentuh, buku ini berhasil menggabungkan studi kasus nyata serta panduan praktis untuk membantu orang tua dan profesional memahami bagaimana konflik hak asuh seharusnya disikapi secara bijaksana. (Elisabet Ardiningsih Wiko)
​

Comments are closed.
    Jurnal Perempuan
    ​
    terindeks di:
    Picture

    Archives

    May 2025
    April 2025
    March 2025
    February 2025
    January 2025
    December 2024
    November 2024
    October 2024
    September 2024
    August 2024
    July 2024
    June 2024
    May 2024
    April 2024
    March 2024
    February 2024
    January 2024
    December 2023
    November 2023
    October 2023
    September 2023
    August 2023
    July 2023
    June 2023
    May 2023
    April 2023
    March 2023
    February 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    April 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    October 2021
    September 2021
    August 2021
    July 2021
    June 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021
    January 2021
    December 2020
    October 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    April 2020
    March 2020
    February 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014

    Categories

    All

    RSS Feed

Yayasan Jurnal Perempuan| Alamanda Tower, 25th Floor | Jl. T.B. Simatupang Kav. 23-24 Jakarta 12430 | Telp. +62 21 2965 7992 Fax. +62 21 2927 7888 | [email protected]
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
    • Rilis JP
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023
    • Biodata Penerima Beasiswa 2024