Jurnal Perempuan
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023
Cerpen/Puisi Feminis

Surat Dari Tini Chen: Sepenggal Perasaan Ketika Aku Masuk Ke Lapas

22/10/2019

 
Picture
Pada tanggal 2 Agustus 2019, dari Jurnal Perempuan memberikan Pekerjaan Rumah (PR) kepadaku untuk mendeskripsikan perasaan saat pertama kali masuk lapas. Jujur aku tidak tahu bagaimana cara mengungkapkannya karena perasaannya campur aduk. Masih ingat sekali dalam memoriku yang tidak akan pernah aku lupakan. Pada tanggal 18 Oktober 2016, aku dari Bareskrim Mabes Polri Cawang dipindahkan ke lapas di Jakarta. Sekitar jam 5 sore aku sampai di sini. Kira-kira jam 7 malam aku dimasukkan ke dalam karantina. Saat masuk itu sudah dalam keadaan malam. Ketika sampai, aku langsung bertanya dalam hati, tempat ini sebenarnya penjara atau terminal sih? Waktu aku mau melangkah, ada got kecil seperti tempat penyeberangan seperti saat hendak naik kereta saja.


Read More

Surat Dari Dinda: Cara Tidur

10/10/2019

 
Picture
Dari kecil setiap orang pasti diajarkan untuk tidur sendiri di kamarnya. Yang berarti dari kecil kita sudah punya kamar sendiri. Saya dari kecil diajarkan untuk tidur berdua adik saya. Bagaimana dengan kalian? Pasti mayoritas mempunyai kamar sendiri dan tidur sendiri bukan?

Seberapa banyak sih orang yang tidur dalam satu kamar? Maksimal mungkin tiga orang dalam kamar berukuran 3x4 meter. Sekarang bayangkan, dalam satu kamar berukuran 5x6 meter, saya tidur bersama 22 orang lainnya. ​


Read More

Surat dari Tini Chen: Mengurus Kebebasan

10/10/2019

 
Picture
Kalimat pertama yang ingin aku tulis adalah kebebasan, yang kata dasarnya ‘bebas’. Kata ini bisa diartikan dengan bebas untuk kemana saja, berbuat apa saja, dan banyak pengertian lain lagi.

Dalam kehidupan pribadi setiap orang pastinya mau merasakan kebebasan. Tidak mau dikekang atau diatur oleh siapapun dan apapun, apalagi menyangkut dengan hal yang disukai. Tetapi berbeda dengan kehidupan di dalam penjara. Pasti kebanyakan orang berpikir bahwa penjara itu tempat berkumpulnya para penjahat yang melanggar hukum dan dianggap sebagai sampah masyarakat. ​


Read More

Baru Menjadi Ibu

18/9/2018

 
Amanatia Junda
(Cerpenis kelahiran Malang. Bergabung dengan Perkawanan Perempuan Menulis dan penerima dana hibah Cipta Media Ekspresi untuk proyek kumpulan cerpen bertema "Merekam Ingatan Perempuan Pasca Reformasi")

​
Suamiku adalah seorang lelaki yang sangat mencintaiku. Suamiku adalah seorang lelaki yang sangat mencintaiku dan tak akan tahan melihatku menderita. Suamiku adalah seorang lelaki yang sangat mencintaiku dan tak akan tahan melihatku menderita, sekaligus menginginkanku untuk membalas cintanya seutuh dirinya mencintai diriku. Seutuh dirinya mencintai tubuhku. Tidak yang lain-lain.

Read More

Nyala Lilin yang Menerangi Wanita itu di Kala Malam

23/6/2017

 
​Ferry Fansuri
Penulis Lepas
ferry_fansuri@yahoo.com

​Sore menjelang malam dalam ruangan mulai gelap tanpa cahaya, aku berpendar menerangi di dalamnya. Tiap malam seperti malam-malam yang lain aku selalu ada dan hadir, aku masih ingat dimana aku berada. Meja di sudut kamar itu dekat jendela yang terbuat dari jati, bersebelahan dengan tempat tidur. Aku selalu diletakkan di samping buku-buku, kertas serta tinta, aku bisa melihat sekitarku dengan jelas dan tanpa aku semua buta. Inilah pekerjaanku dan tidak pernah bosan.

Read More

Perempuan dan Mentalitas

28/2/2017

 
Rena Asyari
rena.asyari@gmail.com
(Lecture, founder seratpena)

Jam 6 pagi, seperti sekawanan semut yang terkurung dalam kotak selama berjam-jam lalu ketika ada celah sedikit saja mereka akan berebutan keluar, perlahan-perlahan lalu membludak. Seperti itulah kira-kira gambaran di salah satu pabrik yang berlokasi di Jatiwangi Majalengka, per 8 jam sekali pintu-pintu gerbang membuka, karyawan pabrik berganti shif dan karena lokasinya yang berada tepat di sisi jalan nasional/jalan utama maka lalu-lintas pun menjadi macet.

Read More

MARIA

14/10/2016

 
Vregina Diaz Magdalena
vregidm@gmail.com 

​Maria lahir sebagai anak kedua dari enam bersaudara. Ia satu-satunya anak perempuan yang dimiliki sepasang suami istri berdarah Sulawesi Utara. Mereka lama tinggal di surabaya. Maria bukanlah anak perempuan satu-satunya karena ia mempunyai saudara perempuan dari Ibu sebelumnya. Wajah Maria cukup menarik, ia tumbuh dengan tanda lahir di pipi sebelah kanan. Kulitnya berwarna kuning langsat.

Read More

Karina

21/8/2016

 
Damhuri Muhammad
(Cerpenis, esais, dan kolumnis)
telah.insyaf@gmail.com
​
Setahun lalu, ia dara perawan. Bercita-cita ingin jadi penari. Sering ia berkhayal, membayangkan trofi-trofi tertata rapi di atas rak kayu di kamar kecilnya, sebagai hadiah atas prestasinya menjuarai festival tari. Kelak, trofi-trofi itu akan dipersembahkannya untuk ibu yang belum sungguh-sungguh yakin anak perempuannnya itu pandai menari. Namun hingga kini, gadis muda belia itu tak pernah beroleh trofi, meski ia masih saja menari. Sepanjang malam, angannya tiada henti menari-nari, mendambakan raut wajah lelaki yang berkenan menikmati gerak dan lenggok tariannya. Bukan di atas pentas, tapi di ranjang hotel berbintang.  

Read More

Kepada Ytc. Anakku…

1/6/2016

 
Nurul Aisyah

​
13 Maret 1998
Kepada Ytc. Anakku,
 
       Anakku, apa kabarmu? Sudah lama sekali sejak kau menelepon Ibu untuk terakhir kalinya… “Semur ikan kesukaanku, ya, Ibu?” Ibu cuma tertawa waktu itu, dan, “Ya, ya, ya… makanya, apa Ibu bilang, cepatlah pulang ke sini… Kamu, kan, sedang liburan?” Tiba-tiba kau terdiam, jarang sekali kau seperti itu, membiarkan pulsa telepon berjalan begitu saja tanpa mencandai Ibu, kemudian, “Seandainya aku tidak sibuk, Ibu. Tapi semester depan… aku akan libur panjang di sana, bersamamu…”

Read More

Nyawa Sisa

10/4/2016

 
 Sebastian Partogi
(Wartawan The Jakarta Post)
sebastianpartogi@gmail.com 

​Aku berlari untuk membuang nyawa sisaku. Sebagai perempuan, dalam hidupku aku telah dibunuh berkali-kali. Dan bagaikan kucing, aku memiliki sembilan kesempatan untuk mati. Delapan nyawa telah terbuang. Masih ada satu lagi namun aku sudah tidak tertarik lagi untuk menyimpannya. Untuk apa lagi aku hidup? Toh kesilauan dan kebisingan dunia ini hanya menorehkan luka yang tidak pernah sembuh.

Read More
<<Previous
Forward>>

    Author

    Kumpulan Cerpen 

    Archives

    July 2023
    March 2023
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    April 2022
    October 2021
    September 2021
    August 2021
    June 2021
    November 2019
    October 2019
    September 2018
    June 2017
    February 2017
    October 2016
    August 2016
    June 2016
    April 2016
    February 2016

    Categories

    All

    RSS Feed

Yayasan Jurnal Perempuan| Alamanda Tower, 25th Floor | Jl. T.B. Simatupang Kav. 23-24 Jakarta 12430 | Telp. +62 21 2965 7992 Fax. +62 21 2927 7888 | yjp@jurnalperempuan.com
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023