Biodata Penerima Beasiswa THS 2025
Ester Veny Novelia Situmorang, mahasiswa S-1 Filsafat, Universitas Gadjah Mada, berasal dari Samosir, Sumatera Utara. Ia memulai ketertarikannya dengan gender, setelah menemukan banyaknya kanon masyarakat yang menaruh perempuan dalam posisi untuk mengalah tanpa alasan. Ester melanjutkan ketertarikannya dengan terlibat dalam jurnalisme, memberikan perhatian lebih banyak kepada kaum marginal. Namun, semakin lama dalam ruang jurnalisme untuk mendukung kaum marginal, ia tetap menemukan diskriminasi perempuan di lapangan reportase dan meja-meja kerja redaksi. Baginya, kesetaraan perempuan adalah mengakui kemampuannya, seluruh pengalaman ketubuhannya, dan pengkajian ulang dominasi ruang-ruang penghidupan yang dilandasi mitos penciptaannya untuk gender tertentu saja.
- Alifia Putri Yudanti akrab dipanggil Pia adalah mahasiswa S-2 Kajian Gender di Universitas Indonesia, setelah sebelumnya belajar di Sastra Indonesia UI dan bekerja di bidang media. Saat ini, Pia aktif sebagai penulis, editor bahasa, dan copywriter di Perempuan Threads, yang berfokus pada isu perempuan berbasis interseksionalitas. Ia tertarik pada berbagai aliran feminisme serta isu ketimpangan di berbagai lini kehidupan. Memperjuangkan feminisme di masa kini adalah bentuk ‘jihad’ baginya, di tengah pergeseran makna feminis yang sebenarnya. Pia berkomitmen menciptakan ruang narasi bagi suara-suara perempuan dan kelompok marginal, melalui filsafat dan feminisme yang telah memberinya cara memahami dunia dengan akal sekaligus hati.
Yasyfa Nadhira, lahir di Medan pada 21 April 2005 sebagai anak pertama sekaligus satu-satunya perempuan dari tiga bersaudara. Saat ini, ia tengah menempuh pendidikan di Program Studi Ilmu Filsafat, Universitas Indonesia. Minatnya pada isu kesetaraan gender dan keadilan sosial membawanya aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan, seperti Girl Up UI, KOMAFIL UI, dan DPM FIB UI. Melalui keterlibatan ini, Yasyfa berupaya menciptakan ruang aman, membangun solidaritas perempuan, dan mendorong kesadaran kritis di lingkungan kampus dan sekitarnya.
Theodora Davina Holilania Dachi, akrab dipanggil Davina, adalah mahasiswa Ilmu Filsafat di Universitas Indonesia yang memiliki minat mendalam terhadap isu kesetaraan dan keadilan gender. Saat ini, Davina terlibat dalam FIB UI Anti KS, sebuah organisasi dalam kampus yang bergerak untuk menciptakan ruang kampus yang aman melalui edukasi, advokasi, dan pendampingan untuk meningkatkan kesadaran, mencegah kekerasan seksual, dan menyertai korban. Davina menyadari bagaimana pendekatan terhadap isu tersebut masih didominasi insensitivitas terhadap korban. Dengan proses pembelajaran dan pengalaman yang kian berdatangan, Davina berusaha untuk terus menyertai pengalaman yang terluput dalam pemaknaan dan praktik kesetaraan dan keadilan.
Lisa Febriyanti adalah penulis dan peneliti kebudayaan, dengan minat khusus pada etnoastronomi dan kosmologi masyarakat adat. Gagasan-gagasannya dituangkan dalam karya sastra bergenre fiksi ilmiah serta publikasi ilmiah berupa buku dan jurnal. Kiprahnya dalam isu perempuan berakar sejak masa aktivismenya di Universitas Airlangga pada 1990-an, dan berlanjut melalui kerja-kerja di LSM yang fokus pada perlindungan perempuan dan anak. Ia juga memiliki latar belakang jurnalisme profesional dan tersertifikasi oleh Dewan Pers. Saat ini, Lisa menempuh studi di Paska Sarjana Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, sembari aktif mendampingi komunitas masyarakat adat dalam upaya revitalisasi pengetahuan tradisional.
Inun Fariha Nuhba, seorang sarjana Ilmu Politik dari International Islamic University Malaysia dan saat ini sedang menempuh magister Kajian Wanita di Universitas Brawijaya. Inun berpengalaman dalam advokasi pendidikan dan perlindungan hak anak serta perempuan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia melalui Sanggar Bimbingan Sungai Mulia 5 dan Persatuan Pelajar Indonesia di Malaysia, juga aktif dalam gerakan sosial yang berfokus pada kesetaraan dan pemberdayaan perempuan di masyarakat Malang. Dengan ketertarikan mendalam terhadap kebijakan publik, khususnya yang berkaitan dengan perempuan dalam politik, saya berkomitmen untuk mendorong perubahan yang lebih inklusif dan berkeadilan bagi perempuan Indonesia.
Jeane Prescilia Pakka, atau yang biasa dipanggil Jen adalah salah satu mahasiswi lulusan S1 Prodi Ilmu Teologi di Fakultas Teologi Universitas Halmahera yang saat ini sedang melanjutkan S2-nya di Kampus UKSW, kota Salatiga. Sebagai seorang akademisi Jen sangat tertarik dengan isu-isu mengenai perempuan, dan ketertarikannya dituangkan dalam tulisan bentuk karya ilmiah maupun tulisan essay diblogger pribadinya. Saat ini ia juga menulis tugas akhirnya yang berjudul: "Kajian Sosiologi Gender Terhadap Posisi Perempuan Dalam Masyarakat Adat."
Hana Rusmalia adalah mahasiswa Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berasal dari Kota Probolinggo, Jawa Timur. Ia aktif sebagai Project Manager di WriteYuk!, tergabung dalam Komunitas Narasi Yogyakarta, serta memiliki pengalaman leadership di ORMAWA-UINSK. Hana berkomitmen pada pemberdayaan perempuan dan memiliki minat penelitian pada gerakan perempuan berbasis komunitas, khususnya tentang 'Pembalut Kain' sebagai upaya perempuan dalam konservasi alam. Baginya, perempuan berhak untuk berdaya dan bisa menjadi problem solver dalam isu krisis lingkungan. Penelitiannya juga menyoroti eksistensi perempuan dalam literatur filsafat klasik sebagai kontra narasi terhadap wacana yang mendiskreditkan peran perempuan.
Putri Nurfitriani merupakan mahasiwa pascasarjana program magister Ilmu Filsafat Universitas Indonesia. Putri menamatkan pendidikan S-1 di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung dengan jurusan Aqidah dan Filsafat Islam. Selama S-1, Putri aktif berkegiatan bersama dengan WSC (Women Studies Centre) UIN-SGD Bandung, Samahita Bandung dan PadGHRS (Padjajaran Resource on Gender and Human Rights Studies). Putri berfokus pada kajian metafisika feminis. Pada tesisnya nanti, Putri berencana untuk meneliti identitas dan pergulatannya dengan kategorisasi sosial sejak dalam ide yang dimiliki oleh manusia kepada manusia lain. Hal ini menurutnya berguna untuk membongkar banyak kekangan yang terikat secara paksa.
Ina Irawati, saat ini sedang menempuh studi Program Magister Kajian Wanita di Universitas Brawijaya. Kegelisahan atas ketimpangan struktural yang dialami perempuan, terutama perempuan rentan (diffable, miskin kota, anak, remaja, pekerja putting out system, buruh, PRT, lanjut usia, koban gender-based violence dan korban bencana). telah menggerakkan Ina lebih 10 tahun aktif di gerakan sosial. Terutama untuk kesetaraan keadilan gender dan inklusi sosial. Melalui kerja kerja pemberdayaan, pengorganisasian masyarakat dan advokasi kebijakan public untuk mendorong proses transformasi sosial yang berkeadilan dan inklusif. Berkolaborasi dengan ragam organisasi masyarakat sipil, akademisi, organisasi berbasis komunitas, media, pemerintah daerah dan parlemen khususnya untuk advokasi kebijakan publik.