Apakah karena saya gay maka saya tidak bisa berbuat baik? Apa karena saya ditolak masyarakat maka Tuhan tidak mau menerima saya? Yang saya tahu, tanpa kejujuran tak akan kau temukan kebenaran”, kata-kata tersebut dilontarkan oleh seorang aktivis gereja, Mamoto Gultom, pada acara LGBTIQ International Symposium di Sekolah Tinggi Teologi Jakarta, Jumat kemarin. Simposium yang berlangsung pada tanggal 6 hingga 8 November 2015 ini terdiri dari 18 sesi yang membahas LGBTIQ dari berbagai sudut pandang, terutama pandangan teologi. Simposium ini dibuka dan ditutup menggunakan bahsaa inggris namun semua pemateri pada hari pertama ini nampaknya lebih nyaman menggunakan bahasa Indonesia karena hampir seluruh peserta yang hadir adalah orang Indonesia. Simposium ini menghadirkan tamu undangan dari berbagai negara seperti Filipina dan Uganda. Terlihat juga kehadiran Dede Oetomo, seorang peneliti, aktivis gay Indonesia, serta penulis buku Memberi Suara Pada Yang Bisu. Di hari pertama, acara dimulai pukul 13.00 wib dengan diskusi pertama berjudul, “Queer Enough To Be Queer”, diskusi tersebut mengundang 3 pembicara yaitu, Rebecca Acacia (SWARA), Mamoto Gulton (Aktivis LGBT), dan Lini Zurlia (Arus Pelangi). Pada hari pertama terdapat empat sesi yang ditampilkan berurutan yakni, "Queer Enough To Be Queer", "LGBTIQ from Pyschological Prespective", "History of Indonesian Gay Movement", dan yang terakhir "LGBTIQ in Phillipines and Singapore: How Love Wins". Ada hal yang serupa yang dilontarkan ketiga pembicara dalam sesi pertama "Queer Enough To Be Queer", Ketiga pembicara adalah pemeluk agama yang aktif. Mamoto Gultom berupaya mengampanyekan isu-isu tentang kesehatan reproduksi di gereja dan Rebecca Acacia tidak hanya bisa mengaji, tapi juga pandai mengaji, sedangkan Lini, lulusan Universitas Islam dan juga aktivis HMI. Identitas mereka sebagai LGBT tidak bertentangan dengan religiositasnya. Argumen bahwa LGBTIQ tidak bermoral karena tidak religius, dipatahkan dalam sesi ini. (Nadya Karima Melati) Comments are closed.
|
Jurnal Perempuan
terindeks di: Archives
November 2024
Categories |