Dalam acara Gathering Sahabat Jurnal Perempuan ke-X, salah satu acara rutin Yayasan Jurnal Perempuan, pada tanggal 21 Maret 2015 di rumah Prof. Mayling Oey-Gardiner, Sapariah Saturi dari Mongabay Indonesia menyampaikan bahwa pada awalnya ia hanya melihat keterkaitan antara perempuan dan tradisi melalui acara-acara adat yang umumnya sarat akan kemeriahan. Tetapi ketika ia turun langsung ke lapangan dan memelajari lebih jauh, ia akhirnya mengetahui bahwa keadaan perempuan dalam kungkungan adat tidaklah sebaik yang terlihat. Pada kenyataannya, kondisi perempuan yang terpinggirkan ini sudah berlangsung lama. Menurut Sapariah, hal ini dapat terlihat terutama pada masa Orde Baru. Pemerintah yang merumuskan kebijakan tanpa memikirkan rakyat kecil, terutama perempuan, membuat undang-undang pertambangan dan semacamnya yang telah merampas alam dari perempuan. Perempuan ditekan. Bukan hanya dari dalam melainkan juga dari luar. Ketika alam dirampas dan “dibersihkan” oleh para pembuat kebijakan, perempuan dirampas dari penghidupan mereka dan tradisi mereka karena pada dasarnya “ruh” perempuan berada dalam hutan, sungai, dan pada seluruh elemen bumi. Ketika pemerintah memberikan ganti rugi, penggantian tersebut tidak selalu bersifat adil. Lahan pemukiman penduduk bisa diberikan tetapi lahan yang subur untuk bertani dan berladang tidak bisa tergantikan. Tidak dapat hidup di sektor agraris lagi, para perempuan yang menanggung beban ganda akibat digusurnya lahan pertanian mereka, harus beralih pekerjaan menjadi tenaga buruh di pabrik. Di samping kisah-kisah memilukan antara tradisi, alam, dan perempuan, terdapat juga kisah-kisah heroik yang tidak boleh kita lupakan. Perjuangan para perempuan dari masyarakat adat seperti kasus Mama Aletta yang berjuang bersama perempuan desa untuk melawan perusahaan tambang Pegunungan Molo, Nusa Tenggara Timur. Perjuangan itu berbuah hasil yang baik. Oleh karena itu perempuan pun harus berdaya memerjuangkan posisi mereka di tengah tradisi dan alam. (Johanna G.S.D. Poerba) Comments are closed.
|
Jurnal Perempuan
terindeks di: Archives
November 2024
Categories |