Rabu, 12 September 2018, Yayasan Jurnal Perempuan menyelenggarakan acara Peluncuran JP 98 Perempuan dan Kebangsaan sekaligus Perayaan Ulang Tahun ke-23 Yayasan Jurnal Perempuan. Bertempat di Cemara 6 Galeri Jakarta, acara ini dihadiri oleh Dewan Pembina, Dewan Pengawas, Dewan Redaksi, Mitra Bestari, Penulis, Sahabat Jurnal Perempuan (SJP) dan relasi yang telah setia mendukung aktivisme Yayasan Jurnal Perempuan dalam memperjuangkan kesetaraan dan keadilan gender di Indonesia. Acara ini dibuka dengan persembahan musik dari Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum, Asfinawati memainkan piano membawakan lagu Melati Suci dan Ibu Pertiwi. Kemudian disusul Debra Yatim yang membacakan puisi berjudul Manifesto karya Toeti Heraty. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Direktur Eksekutif Yayasan Jurnal Perempuan, Dr. Atnike Nova Sigiro, yang menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak-pihak yang selama ini terus mendukung dan mendampingi Yayasan Jurnal Perempuan hingga menginjak usia yang ke-23. Dalam sambutannya, Atnike mengatakan bahwa topik “Perempuan dan Kebangsaan” sangat tepat diangkat pada JP edisi ke-98 yang terbit pada bulan Agustus lalu karena bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus, 73 tahun kemerdekaan, dan #20TahunReformasi. Untuk memperingati Agustus sebagai momen penting bagi Indonesia dan juga Yayasan Jurnal Perempuan yang berulang tahun ke-23 di bulan Agustus lalu, Yayasan Jurnal Perempuan menerbitkan JP 98 Perempuan dan Kebangsaan. Lebih lanjut Atnike menjelaskan bahwa, JP 98 Perempuan dan Kebangsaan mencatat sejarah para ibu bangsa yang turut berpartisipasi pada masa pra-kemerdekaan. Namun, perjuangan para ibu bangsa tersebut sejak masa pra-kemerdekaan hingga pasca reformasi belum dapat sepenuhnya menempatkan perempuan sebagai warga dengan hak yang penuh dan setara. JP 98 Perempuan dan Kebangsaan diterbitkan untuk menjawab pertanyaan siapa dan dimanakah perempuan dalam konsepsi Indonesia sebagai sebuah bangsa. Atnike menutup sambutannya dengan menyampaikan bahwa di usia Yayasan Jurnal Perempuan yang ke-23, Jurnal Perempuan masih tetap berusaha untuk terus menggali dan menyebarkan pengetahuan perempuan karena Yayasan Jurnal Perempuan meyakini bahwa perjuangan untuk mencapai keadilan dan kesetaraan adalah perjuangan tanpa tanda titik. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan penyampaian orasi feminis dari Prof. Dr. Toeti Heraty Noerhadi-Roosseno yang berjudul “Perempuan dan Kebangsaan”—yang merupakan refleksi pemikiran beliau mengenai isu perempuan dan kebangsaan secara khusus pasca 20 tahun reformasi. Dalam orasi feminisnya, Prof. Toeti Heraty menyampaikan bahwa perspektif feminis masih luput dalam narasi nasionalisme di Indonesia. Ia mengelaborasi hasil bacaanya terhadap JP 98 Perempuan dan Kebangsaan dengan pengetahuannya sebagai feminis dan budayawan di Indonesia. Selain itu, ia juga menjelaskan hasil penelusurannya dalam karya-karya sastra perempuan Indonesia dalam kurun waktu 100 tahun terakhir. Di tengah orasinya, Prof. Toeti turut membacakan dua puisi hasil karyanya yang berjudul, Cintaku Tiga dan Pertarungan Jenis. Selanjutnya, acara diisi oleh Dewi Nova yang menyajikan musikalisasi puisi berjudul Tutur Inong Aceh—yang juga dimuat dalam buku Kumpulan Puisi: Perempuan dan Pertarungannya terbitan YJP Press. Acara berlanjut dengan peluncuran JP 98 Perempuan dan Kebangsaandengan memberikan terbitan JP 98 secara simbolis kepada SJP dan Relasi Jurnal Perempuan. Dr. Atnike Nova Sigiro (Direktur Yayasan Jurnal Perempuan), Nur Iman Subono (Dewan Redaksi JP) dan Anita Dhewy (Pemimpin Redaksi JP) memberikan JP 98 kepada Maria Farida (Mantan Hakim Konstitusi Republik Indonesia dan Sahabat Jurnal Perempuan), Indriyani (Yayasan TIFA), Yulia Pratiwi (Sahabat Jurnal Perempuan), Eko Bambang Subiantoro (Sahabat Jurnal Perempuan), dan Megawati Rusdianto (Sahabat Jurnal Perempuan). Perwakilan Yayasan TIFA turut menerima JP 98 sebagai ucapan terima kasih dan juga apresiasi Yayasan Jurnal Perempuan kepada TIFA Foundation atas dukungannya dalam proses penerbitan JP 98. Kemudian, acara dilanjutkan dengan pemberian apresiasi kepada pihak-pihak yang mendukung Yayasan Jurnal Perempuan. Apresiasi dan penghargaan diberikan kepada Bagus Takwin (Sahabat Jurnal Perempuan Kategori Terlama), Program Studi Kajian Gender Universitas Indonesia (Sahabat Jurnal Perempuan Kategori Lembaga), Ninuk Pambudi (Sahabat Jurnal Perempuan Kategori Jurnalis), serta kepada Ford Foundation sebagai lembaga donor yang telah mendukung Yayasan Jurnal Perempuan sejak 1997. Acara peluncuran JP 98 Perempuan dan Kebangsaan dan Perayaan Ulang Tahun ke-23 Yayasan Jurnal Perempuan ditutup dengan acara tiup lilin dan potong kue untuk merayakan ulang tahun ke-23 Yayasan Jurnal Perempuan. "Dua puluh tiga bukan angka yang spesial untuk dirayakan, tetapi selalu menyenangkan untuk memperingati bahwa Yayasan Jurnal Perempuan bisa bertahan dari tahun ke tahun. Doakan agar kami bisa terus menghasilkan pengetahuan perempuan untuk kesetaraan dan keadilan bagi perempuan di Indonesia." ujar Atnike saat acara tiup lilin. (Bella Sandiata) Comments are closed.
|
Jurnal Perempuan
terindeks di: Archives
November 2024
Categories |