Kekerasan simbolis yang beroperasi melalui bahasa atau wacana, simbol dan representasi merupakan jalan bahkan pembenaran bagi lahirnya kekerasan psikologis dan fisik. Karena itu upaya melawan kekerasan harus dilakukan sejak di tataran simbolik dengan membongkar wacana/bahasa, simbol dan representasinya. Demikian pernyataan Haryatmoko, pengajar Universitas Sanata Dharma dan Universitas Indonesia, kepada para peserta Kajian Filsafat dan Feminisme (Kaffe) di kantor Jurnal Perempuan, Kamis (21/4). Lebih lanjut Haryatmoko menjelaskan gagasan-gagasan Pierre Bourdieu yang dapat membantu untuk memahami dan membongkar bentuk-bentuk dominasi yang ada di sekitar kita yang mekanismenya bekerja secara halus melalui kekerasan simbolis. Kuliah yang diberikan Haryatmoko tersebut merupakan bagian dari program Kajian Filsafat dan Feminisme (Kaffe) yang diselenggarakan Jurnal Perempuan. Program Kaffe pertama yang dimulai bertepatan dengan peringatan hari Kartini ini membahas tema “Postrukturalisme: Membongkar Bentuk-Bentuk Dominasi dan Kekerasan Simbolis”. Selain Haryatmono, Program Kaffe pertama juga menghadirkan Gadis Arivia dan Rocky Gerung sebagai pengajar. Koordinator program Kaffe Abby Gina dalam sambutan pembukaan menjelaskan bahwa Kaffe hadir sebagai respons atas kondisi dunia yang saat ini menghadapi sejumlah persoalan, seperti tergerusnya nilai kemanusiaan, praktik dominassi dan ketidakadilan. Karena itu Kaffe hadir untuk membangun kembali refleksi kritis tiap individu dan membuka horizon baru dalam melihat realitas kehidupan sosial. Kaffe juga menawarkan fondasi kesetaraan dan moralitas manusia dalam memastikan keadilan gender. Untuk itu Kaffe diharapkan membawa perubahan baik pada tataran pemikiran dan juga pada praksis sosial. Program Kaffe pertama diikuti oleh 27 peserta yang memiliki latar belakang yang beragam, seperti mahasiswa, dosen, pekerja sosial, konsultan, penulis, dll. Pada kuliah pembukaan ini hampir semua pengajar Kaffe ikut hadir seperti Robertus Robert, Atnike Sigiro, Daniel Hutagalung, Musdah Mulia, Rocky Gerung dan Gadis Arivia. Kaffe mengambil bentuk kuliah serial dengan membahas tema yang berbeda setiap bulan dan berlangsung setiap minggu pada hari Kamis dengan menghadirkan pengajar yang kompeten di bidangnya. Pada bulan Ramadan nanti program Kaffe akan hadir dengan tema “Islam dan Feminisme”. (Anita Dhewy)
Eka
25/4/2016 09:53:02 pm
Kalo boleh tau, materi kaffe ini bisa diunduh secara umum atau hanya untuk yg mengikuti perkuliahan saja? Comments are closed.
|
Jurnal Perempuan
terindeks di: Archives
November 2024
Categories |