"Kekerasan-kekerasan harus ditolak Apapun bentuknya harus ditolak Kekerasan fisik…no Kekerasan psikis...no Kekerasan seksual dan ekonomi No..no..no" Yel yang dinyanyikan dengan irama jingle bell di atas mengiringi rombongan perempuan Jejer Wadon yang mengawali aksinya dari Plaza Sriwedari menuju Bundaran Gladag, Surakarta, Minggu (14/12/14). Aksi ini hadir sebagai bagian dari rangkaian kegiatan 16 hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dengan mengusung agenda Darurat Kekerasan Seksual Pada Anak. Sebagaimana laporan yang dilansir oleh BAPERMAS PP PA & KB pada tahun 2013 terdapat 207 kasus kekerasan yang tercatat di wilayah Solo Raya, dimana dari data tersebut sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. Sembari berjalan melintasi jelujur jalanan Slamet Riyadi, aksi diawali dengan pembacaan orasi anti kekerasan dan pentingnya menjunjung tinggi prinsip keadilan bagi para korban serta mendorong masyarakat agar berperan aktif dalam menyelesaikan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Puncak aksi ini ditandai dengan ibadah puisi yang dibacakan oleh beberapa anggota kelompok perempuan Jejer Wadon di sekitar Bundaran Gladag. Hari raya Natal dan tahun baru 2015 tinggal menghitung hari. Mereka yang tergabung dalam jaringan perempuan Jejer Wadon mendamba akan harapan baru bagi terwujudnya masyarakat yang nol kekerasan. Semoga! (Wida Puspitosari) Comments are closed.
|
Jurnal Perempuan
terindeks di: Archives
November 2024
Categories |