
Lebih lanjut Jaleswari mengatakan hari-hari ini soal jumlah perempuan dalam posisi pengambil kebijakan tetap menjadi aspek penting meskipun faktor perspektif juga tidak dapat diabaikan. Karena itu gerakan perempuan harus mendukung delapan menteri perempuan yang ada di kabinet karena masuk dalam kabinet berarti masuk dalam ruang laki-laki. Dan dukungan terhadap mereka dapat menunjukkan bahwa kepemimpinan perempuan sama baiknya seperti halnya kepemimpinan laki-laki. Terlebih delapan perempuan tersebut hadir di kabinet dalam situasi masyarakat dimana pengaruh rezim militer belum hilang dan pengaruh agama menjadi sangat kuat. (Nadya Karima Melati)