Selasa (27/10/2015) Yayasan Jurnal Perempuan menyelenggarakan gathering Sahabat Jurnal Perempuan (SJP) ke-12 sekaligus peluncuran serta diskusi novel The Crocodile Hole dan Indonesian Feminist Journal (IFJ) terbitan YJP Press di Casakhasa Garden Bistro, Kemang, Jakarta Selatan. Acara gathering SJP merupakan acara silaturahmi 3 bulanan sekaligus yang dilaksanakan guna sharing pendapat dan menambah pengetahuan tentang masalah perempuan di Indonesia melalui diskusi. Diskusi gathering SJP ke-12 ini menghadirkan Prof. Saskia Wieringa (Penulis novel The Crocodile Hole), Nursyahbani Katjasungkana (Koordinator International People’s Tribunal (IPT) 1965), dan Lea Simek (Executive Editor IFJ) sebagai pembicara dengan host Gadis Arivia (Pendiri dan Acting Direktur Yayasan Jurnal Perempuan). Gadis Arivia sebagai host mengucapkan terima kasih kepada Sahabat Jurnal Perempuan (SJP), teman-teman aktivis dan akademisi yang telah hadir dalam acara gathering ini. Gadis juga mengumumkan bahwa novel The Crocodile Hole yang gagal launching pada acara "Ubud Writers and Readers Festival 2015" akan tetap didiskusikan pada tanggal yang sama, 29 Oktober 2015, pukul 13.00 hingga 16.00 wib di Nuri's Nacho Mama, jalan raya Campuhan, Ubud, bersama dengan Sahabat Jurnal Perempuan Bali dan aktivis HAM lainnya. Gathering SJP ke-12 ini juga sangat menarik karena Jurnal Perempuan mengundang penyair perempuan dari Aceh, Zubaidah Djohar untuk membacakan puisi-puisinya. Zubaidah membawakan 4 puisi yang berjudul “Inikah Damai Mu, Tuan?”, “Karena Engkau Perempuan”, “Ajari Saya Untuk Melupakan” dan “Luka Rahim”. Puisi-puisi tersebut dibawakan dengan khidmat oleh Zubaidah sehingga peserta gathering ikut hanyut dalam kesedihan makna-makna syair tersebut. Dalam acara gathering SJP ke-12 yang dihadiri oleh 80 peserta ini, Prof. Saskia Wieringa menjelaskan tentang novel The Crocodile Hole yang didasarkan oleh tesisnya, yaitu penelitian terhadap gerakan perempuan di Indonesia, khususnya fitnah yang ditujukan pada Gerwani sebagai organisasi perempuan paling progresif pada waktu itu. Kemudian diskusi disambung oleh paparan dari Nursyahbani Katjasungkana selaku Koordinator IPT 1965 mengenai pengadilan rakyat internasional atas tragedi tahun 1965 yang menurutnya adalah sebuah kejahatan terhadap kemanusiaan dan akan diselenggarkan pada 10 November mendatang di Den Haag. Di sesi akhir Lea Simek, Executive Editor IFJ, menjelaskan tentang Indonesian Feminist Journal Vol.3 yang berjudul “The Remaking of Tradition: Sex, Lies & Politics”. Lea memaparkan bahwa didalam Indonesian Feminist Journal Vol.3 ada beragam tulisan dari para feminis lintas negara tentang praktik-praktik budaya, tradisi dan politik di Indonesia yang masih meninggalkan jejak ketidakadilan seperti kawin paksa, tes keperawanan, mutilasi alat kelamin perempuan atau sunat, dll. Lea juga mengungkapkan bahwa IFJ nantinya diharapkan dapat merambah pembaca internasional sebagai rujukan tentang kajian gender. Diskusi ini disambut baik oleh para peserta dan banyak dari mereka yang melontarkan pertanyaan atas isu-isu yang dibahas. Di penghujung acara, peserta gathering menunjukkan kebahagiaan mereka atas lahirnya Indonesian Feminist Journal Vol.3 dan novel The Crocodile Hole terbitan YJP Press dengan saling bercengkerama dan berfoto bersama. (Andi Misbahul Pratiwi)
Dini
28/10/2015 09:31:13 am
Dear YJP, sebelumnya saya mengirimkan email mengenai diskusi di nuri , bagian uwrf jam 1-4 siang, sebetulnya saya sudah punya acara workshop di jam tersebut, sepertinya akan saya batalkan untuk mwngikuti acara YJP ini, mohon info contact person panitia dan apakah ada tiket yang harus saya beli. Asap, thank you so much 28/10/2015 10:26:31 am
Terima kasih atas kesedian Dini untuk hadir dalam acara kami. Berikut narahubung dari tim kami, mbak Ima, beliau akan memberikan informasi dll. Comments are closed.
|
Jurnal Perempuan
terindeks di: Archives
November 2024
Categories |