Rieke Diah Pitaloka: Kita Hendak Mendirikan Negara Semua untuk Semua
(02 Juni 2014)
(02 Juni 2014)
Terkait hari lahir Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Juni, anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Rieke Diah Pitaloka mengingatkan bahwa ketika negara ini dasarnya diletakkan pada Pancasila yang lahir pada 1 Juni, maka artinya kita hendak mendirikan negara semua untuk semua, termasuk juga di dalamnya perempuan. Ia juga mengingatkan peristiwa 69 tahun yang lalu ketika Presiden Soekarno berpidato di depan sidang Dokuritzu Junbi Cosakai dan rumusan Pancasila untuk pertama kali dikemukakan sebagai dasar negara. Rieke berpendapat tidak ada yang salah dengan Pancasila, yang menjadi persoalan adalah Pancasila belum dijalankan. Pernyataan ini dilansir Rieke dalam acara diskusi “Perempuan Memantau Visi dan Misi Capres” yang diselenggarakan oleh Forum Perempuan Pemantau Presiden pada Minggu (1/6) di Warung Daun Cikini Jakarta.
Lebih lanjut Rieke mengatakan jika diperas, Pancasila mengandung tiga poin penting yaitu: pertama, ketuhanan yang berkebudayaan. Kedua, sosio demokrasi. Demokrasi yang dimaksud bukan lagi sekadar demokrasi politik tetapi mencakup juga demokrasi ekonomi. Dimana rakyat tidak lagi digiring dalam kotak-kotak suara dan kemudian ditinggalkan ketika sudah terpilih, tetapi rakyat dilibatkan dalam keputusan-keputusan politik ekonomi. Dan ketiga, sosio nasionalisme. Nasionalisme yang dibangun bukanlah nasionalisme fasis. (Anita Dhewy)
Lebih lanjut Rieke mengatakan jika diperas, Pancasila mengandung tiga poin penting yaitu: pertama, ketuhanan yang berkebudayaan. Kedua, sosio demokrasi. Demokrasi yang dimaksud bukan lagi sekadar demokrasi politik tetapi mencakup juga demokrasi ekonomi. Dimana rakyat tidak lagi digiring dalam kotak-kotak suara dan kemudian ditinggalkan ketika sudah terpilih, tetapi rakyat dilibatkan dalam keputusan-keputusan politik ekonomi. Dan ketiga, sosio nasionalisme. Nasionalisme yang dibangun bukanlah nasionalisme fasis. (Anita Dhewy)