Pikirkan Masa Depan Korban Kekerasan Seksual
Semua pihak diminta turut memikirkan masa depan seorang siswi SMA bersusia 16 tahun yang menajdi korban perkosaan yang dilakukan oleh anggota kepolisian dan warga sipil di Gorontalo. Karena korban masih memiliki masa depan yang panjang, demikian diungkapkan oleh Sekretaris Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi Gorontalo Salahudin Idris. Apresiasi juga harus diberikan kepada kinerja Polda Gorontalo yang dengan sigap dapat menangkap semua pelaku meskipun dua dari lima pelaku pemerkoasaan adalah anggota kepolisian sendiri.
Perlu kita sadari, karena sejak kasus ini muncul ke publik dan menjadi bahan pemberitaan di media massa, korban jadi enggan masuk sekolah lantaran takut dan malu. Korban juga mengalami trauma berat, takut bila melihat laki-laki yang tak dikenal apalagi yang mengenakan seragam polisi, korban saat ini lebih banyak mengurung diri di kamarnya. Inilah yang perlu kita sadari semua bahwa masa depan korban masih panjang dan yang paling penting adalah pemulihan rasa percaya dirinya dan memotivasi semangat yang baru bagi korban untuk keluar dari trauma yang sangat berat itu.
Alia Sidik dari LSM Gapura gorontalo juga mengatakan akan menggalang dukungan dari anggota DPRD, ataupun dari kalangan perempuan dan istri-istri kepala daerah di Gorontalo untuk memikirkan masa depan korban. LSM Gapura adalah sebuah organisasi nirlaba bidang pemberdayaan perempuan di Gorontalo, lembaga ini juga yang sangat aktif mendampingi korban saat ini. Bukan hanya mendampingi korban saat pengusutan kasusnya di kepolisan, tapi sampai nanti masuk ke pengadilan, juga yang tak kalah penting adalah mendampingi korban dalam memulihkan rasa percaya dirinya untuk bisa menatap masa depan yang masih panjang.
(Disarikan oleh Hasan Ramadhan dari Harian Kompas, Jum’at 3 November 2013)
Jurnal Perempuan memiliki Bundel Kliping setiap bulan dari berbagai surat kabar. Kliping ini berisi tentang isu-isu perempuan yang telah kami kategorisasi. Apabila Anda berminat dengan Kliping kami silakan hubungi: [email protected] atau 021 – 8370 2005
Perlu kita sadari, karena sejak kasus ini muncul ke publik dan menjadi bahan pemberitaan di media massa, korban jadi enggan masuk sekolah lantaran takut dan malu. Korban juga mengalami trauma berat, takut bila melihat laki-laki yang tak dikenal apalagi yang mengenakan seragam polisi, korban saat ini lebih banyak mengurung diri di kamarnya. Inilah yang perlu kita sadari semua bahwa masa depan korban masih panjang dan yang paling penting adalah pemulihan rasa percaya dirinya dan memotivasi semangat yang baru bagi korban untuk keluar dari trauma yang sangat berat itu.
Alia Sidik dari LSM Gapura gorontalo juga mengatakan akan menggalang dukungan dari anggota DPRD, ataupun dari kalangan perempuan dan istri-istri kepala daerah di Gorontalo untuk memikirkan masa depan korban. LSM Gapura adalah sebuah organisasi nirlaba bidang pemberdayaan perempuan di Gorontalo, lembaga ini juga yang sangat aktif mendampingi korban saat ini. Bukan hanya mendampingi korban saat pengusutan kasusnya di kepolisan, tapi sampai nanti masuk ke pengadilan, juga yang tak kalah penting adalah mendampingi korban dalam memulihkan rasa percaya dirinya untuk bisa menatap masa depan yang masih panjang.
(Disarikan oleh Hasan Ramadhan dari Harian Kompas, Jum’at 3 November 2013)
Jurnal Perempuan memiliki Bundel Kliping setiap bulan dari berbagai surat kabar. Kliping ini berisi tentang isu-isu perempuan yang telah kami kategorisasi. Apabila Anda berminat dengan Kliping kami silakan hubungi: [email protected] atau 021 – 8370 2005