Pelecehan atas Perempuan dalam Pasar Kerja
Berbicara kualitas sumber daya manusia di Indonesia, khususnya perempuan, sangat menentukan keberhasilan Indonesia memanfatkan jendela peluang sebagai buah dari bonus demografi pada tahun 2020-2030. Namun, berbagai kendala menyulitkan akses dan kesempatan perempuan bersaing di dunia kerja, dikarenakan kondisi perempuan Indonesia saat ini sangat rentan, baik secara politik maupun budaya, demikian diungkapkan oleh sosiolog dari Universitas Indonesia, Ida Ruwaida Noor, di dalam sebuah seminar. Ida Ruwaida Noor yang juga merupakan anggota SJP (Sahabat Jurnal Perempuan) menyatakan kerentanan itu diantaranya terlihat dari masih tingginya jumlah kelahiran anak di Indonesia, kemiskinan yang menjerat, buruknya kondisi kesehatan kaum ibu dan calon ibu, hingga banyak perempuan yang bekerja di sektor informal. Selain itu, kondisi politik dan budaya juga membuat banyak perempuan di Indonesia semakin terpinggirkan dari dunia kerja, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, hingga Februari 2013 terdapat 7,2 juta orang pengangguran terbuka, 3 juta diantara perempuan. Dari 114 juta orang yang bekerja, jumlah perempuan pekerja hanya 46, 8 juta orang (38,6 persen). Kondisi ini menunjukkan pentingnya kualitas dan peran perempuan dalam pembangunan di semua bidang, angka tersebut juga menunjukkan banyaknya angkatan kerja perempuan yang tidak terserap oleh pasar kerja. Namun, mereka yang sudah masuk ke dalam pasar kerja bukan berarti lepas dari masalah, mengingat rentannya perempuan mengalami pelecehan seksual di tempat kerjanya. Pelecehan itu bukan hanya dari atasannya saja, tapi juga bisa dari mandor, atau rekan kerja yang lainnya, bahkan dari calon pekerja laki-laki yang gagal bersaing dengan perempuan saat melamar pekerjaan. Pelecehan seksual terhadap perempuan pekerja di tempat kerja melanggar konvensi Organisasi Buruh International (ILO). Maka untuk melawan pelecehan terhadap pekerja perempuan, para perempuan pekerja diharapkan berani melaporkan ke serikat pekerja perusahaan atau ke sejumlah organisasi perempuan agar bisa didampingi.
(Disarikan oleh Hasan Ramdhan dari harian Kompas, Kamis 26 Desember 2013).
Jurnal Perempuan memiliki Bundel Kliping setiap bulan dari berbagai surat kabar. Kliping ini berisi tentang isu-isu perempuan yang telah kami kategorisasi. Apabila Anda berminat dengan Kliping kami silakan hubungi: [email protected] atau 021 – 8370 2005
(Disarikan oleh Hasan Ramdhan dari harian Kompas, Kamis 26 Desember 2013).
Jurnal Perempuan memiliki Bundel Kliping setiap bulan dari berbagai surat kabar. Kliping ini berisi tentang isu-isu perempuan yang telah kami kategorisasi. Apabila Anda berminat dengan Kliping kami silakan hubungi: [email protected] atau 021 – 8370 2005