Menggagas Gender Platform di Hari Perempuan Internasional
Sebanyak 9 tokoh dengan latar belakang akademisi, partai politik, aktivis perempuan, dan pejabat pemerintah hari ini Sabtu (8/3) berkumpul untuk berbagi gagasan dan pemikiran mengenai permasalahan-permasalahan politik perempuan terutama soal kewarganegaraan perempuan dalam acara Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan Yayasan Jurnal Perempuan (YJP). Mereka adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Pangestu, Direktur Eksekutif Pusat Pemberdayaan Perempuan dalam Politik Titi Sumbung, Presiden Direktur CEPP FISIP UI Chusnul Mar’iyah, Pengamat Politik Jeffrey Winters, Direktur Megawati Institute Siti Musdah Mulia, Atnike Sigiro dari Partai SRI, Erika Widyaningsih dari PDIP, Imelda Sari dari Partai Demokrat, dan CEO Femina Group Svida Alisjahbana. Acara yang bertempat di kantor YJP, Jalan Lontar No.12 Saharjo Menteng Atas ini diadakan bertepatan dengan peringatan Hari Perempuan Internasional. Bukan tanpa alasan, mengingat ini menjadi momen yang tepat bagi kita semua untuk mengevaluasi perjuangan perempuan dan menggagas agenda dan strategi ke depan.
Diskusi yang dimoderatori oleh Pendiri Jurnal Perempuan Gadis Arivia ini membahas beberapa poin penting seperti representasi politik perempuan, konsep kewarganegaan perempuan dan strategi perempuan ke depan. Kritik terhadap partai politik yang tidak menjalankan fungsinya, tidak melakukan pendidikan politik termasuk pendidikan politik bagi perempuan serta belum mengarah pada prinsip-prinsip partai modern menjadi satu hal yang disorot. Karena itu pendidikan politik menjadi hal krusial dan strategi yang harus diupayakan meskipun membutuhkan waktu yang panjang. Sejumlah gagasan segar digulirkan partisipan, termasuk paparan Jeffrey Winters tentang konsep radical equality yang dibahasakannya sebagai satu ukuran satu standar.
Hasil diskusi ini akan menjadi materi penting dalam penerbitan Jurnal Perempuan edisi 81 yang mengambil tema Politisi Perempuan dan Strategi Politik Pemilu 2014. Lebih jauh diskusi ini juga menjadi bagian dari upaya Jurnal Perempuan untuk mengangkat pemikiran-pemikiran kritis terkait isu perempuan sebagai upaya pencerahan dan pemberdayaan perempuan. Jadi jangan lupa nantikan edisi terbaru kami yang terbit Mei mendatang dan Selamat Hari Perempuan! (Anita Dhewy)
Diskusi yang dimoderatori oleh Pendiri Jurnal Perempuan Gadis Arivia ini membahas beberapa poin penting seperti representasi politik perempuan, konsep kewarganegaan perempuan dan strategi perempuan ke depan. Kritik terhadap partai politik yang tidak menjalankan fungsinya, tidak melakukan pendidikan politik termasuk pendidikan politik bagi perempuan serta belum mengarah pada prinsip-prinsip partai modern menjadi satu hal yang disorot. Karena itu pendidikan politik menjadi hal krusial dan strategi yang harus diupayakan meskipun membutuhkan waktu yang panjang. Sejumlah gagasan segar digulirkan partisipan, termasuk paparan Jeffrey Winters tentang konsep radical equality yang dibahasakannya sebagai satu ukuran satu standar.
Hasil diskusi ini akan menjadi materi penting dalam penerbitan Jurnal Perempuan edisi 81 yang mengambil tema Politisi Perempuan dan Strategi Politik Pemilu 2014. Lebih jauh diskusi ini juga menjadi bagian dari upaya Jurnal Perempuan untuk mengangkat pemikiran-pemikiran kritis terkait isu perempuan sebagai upaya pencerahan dan pemberdayaan perempuan. Jadi jangan lupa nantikan edisi terbaru kami yang terbit Mei mendatang dan Selamat Hari Perempuan! (Anita Dhewy)