Mahasiswi Meninggal karena Loncat dari Angkot
Annisa Azwar, seorang mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (UI) nekat melompat dari angkutan kota di jalan layang Asemka, Tambora, Jakarta Barat pada Rabu 6 Februari 2013 dalam perjalanan menuju ke rumah tantenya di Pademangan. Kepalanya terbentur aspal jalan yang mengakibatkan terjadinya keretakan dan gumpalan darah di bagian kepala dan menjadi penyebab meninggalnya pada 10 Februari 2013. Annisa sempat dibawa ke Rumah Sakit Atma Jaya dan dipindahkan ke RSUD Koja, Jakarta Utara karena keluarga tidak mampu menanggung uang jaminan Rp. 12 juta yang diminta Rumah Sakit Atma Jaya untuk tindakan operasi.
Penyebab melompatnya Annisa dari angkot adalah karena dia takut sopir angkot akan menculiknya yang menaiki angkot itu sendirian dan angkot yang dinaikinya tidak melewati jalur yang semestinya dilewati. Sementara ketika dimintai keterangan, sopir angkot tersebut menjelaskan alasan mengapa dia tidak melewati jalur yang semestinya yaitu untuk menghindari macet. Terlepas dari ada atau tidaknya niat penculikan yang dilakukan oleh sopir angkot terhadap Annisa, kejadian ini mencerminkan betapa minimnya jaminan keamanan untuk perempuan di transportasi umum, sehingga perempuan merasa terancam dan takut ketika harus memanfaatkan sarana transportasi umum seperti angkot. Hal ini mestinya menjadi perhatian pemerintah untuk membenahi regulasi transportasi umum yang memiliki jaminan keamanan bagi seluruh pengguna fasilitasnya, terutama bagi perempuan dan anak.
(Ditulis oleh Khanifah, disarikan dari Kompas, Senin, 11 Februari 2013 dan Media Indonesia, Selasa, 12 Februari 2013)
Penyebab melompatnya Annisa dari angkot adalah karena dia takut sopir angkot akan menculiknya yang menaiki angkot itu sendirian dan angkot yang dinaikinya tidak melewati jalur yang semestinya dilewati. Sementara ketika dimintai keterangan, sopir angkot tersebut menjelaskan alasan mengapa dia tidak melewati jalur yang semestinya yaitu untuk menghindari macet. Terlepas dari ada atau tidaknya niat penculikan yang dilakukan oleh sopir angkot terhadap Annisa, kejadian ini mencerminkan betapa minimnya jaminan keamanan untuk perempuan di transportasi umum, sehingga perempuan merasa terancam dan takut ketika harus memanfaatkan sarana transportasi umum seperti angkot. Hal ini mestinya menjadi perhatian pemerintah untuk membenahi regulasi transportasi umum yang memiliki jaminan keamanan bagi seluruh pengguna fasilitasnya, terutama bagi perempuan dan anak.
(Ditulis oleh Khanifah, disarikan dari Kompas, Senin, 11 Februari 2013 dan Media Indonesia, Selasa, 12 Februari 2013)