Langkah Awal Mencegah Kanker Serviks
Kanker serviks (leher rahim) menduduki peringkat kedua setelah kanker payudara yang masuk kedalam jumlah kasus terbanyak. Ini terjadi baik di tingkat dunia maupun di Indonesia. Data riset dari WHO tahun2008 menyebutkan kejadian kanker serviks di tanah air sebesar 12,6 per 100.000 perempuan, di Indonesia rata-rata ada 41 kasus kanker serviks baru, kanker itu juga menyebabkan rata-rata 20 perempuan di Indonesia meninggal dunia. Sekitar 99% kasus kanker serviks disebabkan infeksi human papilloma virus (HPV), sebenarnya virus itu membutuhkan waktu antara 3-20 tahun semenjak masa infeksi hingga menimbulkan kanker. Dalam prosesnya, ada fase terbentuknya lesi prakanker yang bisa dideteksi, bila berhasil dideteksi penanganan pada masa lesi ini jauh lebih mudah dan murah daripada saat kanker sudah terlanjur terbentuk.
Karena itulah vaksinasi HPV dan screening untuk mendeteksi lesi prakanker menjadi langkah andalan dalam pencegahan penting kanker serviks. Screening bisa dilakukan dengan metode infeksi visual asetat ataupun pap smear, di berbagai negara di dunia vaksinasi HPV dan screening sudah menjadi program pemerintah. Di Swedia misalnya screening sudah mencakup 90% penduduk perempuan, Jepang sekitar 70%. Bahkan di Malaysia, vaksinasi HPV menjadi program khusus pemerintah yang diberikan kepada anak-anak perempuan berusia 11-12 tahun, sementara di Indonesia sampai dengan tahun 2013 jumlah perempuan yang telah di screening dengan metode IVA sebanyak 635.181 orang. Artinya, baru 5% saja jumlah perempuan yang di screening.
Untuk mencegah bertambahnya jumlah penyakit ini, maka diperlukan kesadaran semua pihak baik kaum laki-laki, maupun perempuannya itu sendiri. Virus penyakit ini menular melalui hubungan seksual, karena itulah laki-laki ataupun perempuan disarankan menghindari hubungan seks dengan berganti-ganti pasangan. Selain itu juga hindarilah berhubungan seks diusia dini, terutama kaum perempuan karena lebih rentan terserang virus penyakit ini.
(Disarikan oleh Hasan Ramadhan dari Harian Media Indonesia, Rabu 15 Januari 2014)
Jurnal Perempuan memiliki Bundel Kliping setiap bulan dari berbagai surat kabar. Kliping ini berisi tentang isu-isu perempuan yang telah kami kategorisasi. Apabila Anda berminat dengan Kliping kami silakan hubungi: [email protected] atau 021 – 8370 2005
Karena itulah vaksinasi HPV dan screening untuk mendeteksi lesi prakanker menjadi langkah andalan dalam pencegahan penting kanker serviks. Screening bisa dilakukan dengan metode infeksi visual asetat ataupun pap smear, di berbagai negara di dunia vaksinasi HPV dan screening sudah menjadi program pemerintah. Di Swedia misalnya screening sudah mencakup 90% penduduk perempuan, Jepang sekitar 70%. Bahkan di Malaysia, vaksinasi HPV menjadi program khusus pemerintah yang diberikan kepada anak-anak perempuan berusia 11-12 tahun, sementara di Indonesia sampai dengan tahun 2013 jumlah perempuan yang telah di screening dengan metode IVA sebanyak 635.181 orang. Artinya, baru 5% saja jumlah perempuan yang di screening.
Untuk mencegah bertambahnya jumlah penyakit ini, maka diperlukan kesadaran semua pihak baik kaum laki-laki, maupun perempuannya itu sendiri. Virus penyakit ini menular melalui hubungan seksual, karena itulah laki-laki ataupun perempuan disarankan menghindari hubungan seks dengan berganti-ganti pasangan. Selain itu juga hindarilah berhubungan seks diusia dini, terutama kaum perempuan karena lebih rentan terserang virus penyakit ini.
(Disarikan oleh Hasan Ramadhan dari Harian Media Indonesia, Rabu 15 Januari 2014)
Jurnal Perempuan memiliki Bundel Kliping setiap bulan dari berbagai surat kabar. Kliping ini berisi tentang isu-isu perempuan yang telah kami kategorisasi. Apabila Anda berminat dengan Kliping kami silakan hubungi: [email protected] atau 021 – 8370 2005