Oleh: Aya Canina Kita dengar lagi hari ini kicau sumbang infotainment. Atas nama moral, kitalah penonton budiman itu. Dosa perempuan adalah sebagian dari iman dan di media sosial semua orang ialah tetangga; gemar bergotong royong dalam ghibah. Orang-orang ababil itu berpesta di kolom komentar
melempar batu dan kesucian yang saru. Dengan firman Tuhan sebagai kaptennya, mereka menyerang satu per satu sampai puas, sampai klimaks. Di kuali raksasa ini, perempuan adalah kentang rebus yang menunggu giliran dikunyah pasal-pasal seksis. Dan orang-orang berjubah yang berkeringat itu mati-matian mempertahankan peradaban Seperti kita, anak-anak patriarki dengan jari-jari berlendir di arena berdarah ini menonton dan menikmati seorang perempuan dirajam oleh negara yang hahaha dan netizen yang mulia akhlaknya. Tiap malam, tiap kita sedang bermimpi, perempuan itu membasuh darahnya. Ia tidak akan mati hari ini. (2021) Comments are closed.
|
AuthorKumpulan Cerpen Archives
October 2024
Categories |