KETIKA BUNDA MELAHIRKAN KORUPTOR
malam itu bunda mengerang kesakitan
suaranya melolong jauh menukik ulu hati
segala sumpah serapah keluar dari mulutnya
ditahannya sekuat mungkin kepala yang hendak menyembul
tak dihiraukannya air tuban memecah
kakinya mengejang, kukunya menggaruk tepi dipan
“jangan kau lahir anak jahanam, jangan kau ada anak durhaka…”
bunda bertarung sekuat tenaga
nada protes tak dihiraukan pihak berotoritas
muka angker bermasker mengikat tubuh bunda
suntikan demi suntikan dipaksakan
bunda sudah jadi terdakwa
demi kepentingan bersama katanya, demi keamanan semua
“jangan kau paksakan kehendak, jangan kau main kuasa…”
bunda bangkit seketika membebaskan diri
matanya merah menyala
dipandangnya semua sekeliling ruangan
jelas mereka telah berkomplot membela anak setan
bunda berjongkok sambil meludah
rambutnya tergerai, payudaranya bergayut
“jangan kau hina diriku, jangan kau ambil nyawaku…”
secepat kilat bunda menyambar gunting persalinan
dirobeknya perut yang besar membuncit
anak itu lahir di tengah genangan darah
tali pusar menjerat dirinya melilit anaknya
segerombolan penguasa bergegas memutusnya dan lepas
mereka tertawa, operasi berhasil
bunda terdiam
bunda tersungkur lemah
hanya ada pesan lirih terdengar:
“namanya Koruptor, ia lahir hasil selingkuh para pejabat bejad…”
bunda terbujur kaku.
14 November 2009.