Aksi Solidaritas untuk Petani Rembang
(23 Juni 2014)
(23 Juni 2014)
”Kami adalah manusia bukan binatang, kami juga punya rasa, ingin sejahtera dan merdeka”
Demikian petikan lirik lagu yang dinyanyikan Komunitas Punk dalam aksi Solidaritas untuk Petani Rembang yang digelar Sabtu (21/6) di pelataran Taman Ismail Marzuki Jakarta. Aksi yang digelar oleh Solidaritas Jakarta untuk Warga Rembang ini merupakan bentuk solidaritas terhadap warga Rembang yang menolak pembangunan pabrik semen di pegunungan Kendeng, Jawa Tengah. Awang dari Komunitas Punk menjelaskan selain untuk menggalang solidaritas masyarakat, aksi ini juga dimaksudkan untuk mengangkat isu ini ke publik mengingat pemberitaan terkait kasus tersebut sejauh ini masih minim. Karena ini aksi awal ini diharapkan akan terus berlanjut dan semakin banyak elemen yang mendukung. Selain orasi, aksi juga diisi dengan performance art dan nyanyian.
Seperti kita ketahui pada 16 Juni lalu puluhan warga Rembang yang sebagian besar terdiri dari ibu-ibu yang tergabung dalam Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng-Rembang (JMPPK Rembang) melakukan aksi damai menolak pembangunan pabrik semen saat acara peletakan batu pertama berlangsung hari tersebut, namun justru mengalami bentrok dengan aparat TNI-Polri. Solidaritas Jakarta untuk Warga Rebang ini sendiri terdiri dari sejumlah individu dari berbagai elemen seperti komunitas Punk, UNJ (Universitas Negeri Jakarta), ISY (Indonesia Socialist Youth), dan LBH (Lembaga Bantuan Hukum). (Anita Dhewy)
Demikian petikan lirik lagu yang dinyanyikan Komunitas Punk dalam aksi Solidaritas untuk Petani Rembang yang digelar Sabtu (21/6) di pelataran Taman Ismail Marzuki Jakarta. Aksi yang digelar oleh Solidaritas Jakarta untuk Warga Rembang ini merupakan bentuk solidaritas terhadap warga Rembang yang menolak pembangunan pabrik semen di pegunungan Kendeng, Jawa Tengah. Awang dari Komunitas Punk menjelaskan selain untuk menggalang solidaritas masyarakat, aksi ini juga dimaksudkan untuk mengangkat isu ini ke publik mengingat pemberitaan terkait kasus tersebut sejauh ini masih minim. Karena ini aksi awal ini diharapkan akan terus berlanjut dan semakin banyak elemen yang mendukung. Selain orasi, aksi juga diisi dengan performance art dan nyanyian.
Seperti kita ketahui pada 16 Juni lalu puluhan warga Rembang yang sebagian besar terdiri dari ibu-ibu yang tergabung dalam Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng-Rembang (JMPPK Rembang) melakukan aksi damai menolak pembangunan pabrik semen saat acara peletakan batu pertama berlangsung hari tersebut, namun justru mengalami bentrok dengan aparat TNI-Polri. Solidaritas Jakarta untuk Warga Rebang ini sendiri terdiri dari sejumlah individu dari berbagai elemen seperti komunitas Punk, UNJ (Universitas Negeri Jakarta), ISY (Indonesia Socialist Youth), dan LBH (Lembaga Bantuan Hukum). (Anita Dhewy)